Angelica sedang duduk di restoran milik Wingga dengan wajah tidak bersemangat. Hari ini dia janjian bertemu dengan kakak iparnya di restoran itu. Angelica telah memesan dua cangkir teh akan tetapi kakak iparnya tidak kunjung datang. Angelica ingin menceritakan kegagalannya dalam meraih hati Ben pada kakak iparnya itu. Stevany adalah satu-satunya orang bisa menampung ceritanya saat ini. Angelica kembali menyentuh layar ponselnya, memeriksa apakah ada pesan dari kakak iparnya itu. "Oh, hai, Angelica." Seorang wanita menyapa Angelica dan duduk di depannya. Wanita yang tidak lain tidak bukan adalah sekretaris Ben. Angelica hanya melihat wanita itu tanpa minat. "Berapa usiamu?" tanya Cintya melipat tangannya di atas perut seraya memandang Angelica sinis. Angelica bersandar di kursi lalu mel