Bunga hanya menoleh kemudian memandang sekilas ke arah adik iparnya. Dia terlalu malas meladeni semua ucapan tak berguna itu. Bunga memilih meneruskan langkah angar dia segera memberikan yang Hera pinta. "Dia minta apa, Non? Biar saya saja yang buatkan?" tanya Mbak Sri setelah Bunga sampai di dapur. "Jangan, Mbak! Biar saya saja!" Bunga menolak secara halus bantuan dari asistennya. "Yakin, Non?" Mbak Sri bertanya lagi. "Iya, Mbak!" Bunga tersenyum tipis ke arah pembantunya. Hanya butuh beberapa menit saja, sampai akhirnya dua minuman rasa jeruk siap. Bunga membawa minuman itu ke ruang tengah. "Ini Hera, minumannya!" Bunga meletakkan dua gelas jus di atas meja. Hera dan mamanya hanya menatap sinis ks arah Bunga tanpa berminat mengucapkan terima kasih. Tanpa ragu, istri Reski itu kemb