29. Tamu Tak Diundang

1004 Kata

Damar menatap tidak suka ke arah di mana Dania dan Andre berada. Kedua tangan mengepal dengan rahang mengeras. "Dok!" "Dokter!" "Dokter Damar!" Suara yang terdengar lebih tinggi dari sebelumnya itu membuat Damar terkesiap dan kembali pada kesadaran. "I-iya? Kenapa, Put?" "Hah? Kok kenapa sih, Dok? Dokter yang narik kantung sampah yang saya bawa. Ini mau saya buang," sahut Putri. Damar menoleh ke arah tangannya dan benar saja ia sedang meremas kantung keresek besar berwarna hitam. Gegas ia lepaskan. "Pada jatuh lagi deh." Putri merunduk, memunguti sampah plastik yang tercecer karena ulah Damar. "Lagian Dokter Damar ngapain coba ujug-ujug narik ini pas saya lewat?" tanyanya sembari bangkit berdiri, menatap penuh tanya pada sang pria. "Em ... Itu ... kamu mau buang sampah kan?" Dama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN