17. Ego

1008 Kata

"Kamu ini. Udah tau adiknya lagi sensi, masih juga diusilin," tegur Lilis, menghampiri kedua putranya. "Abisnya anak itu itu kalau lagi ngambek bikin gemes," sahut Damar dengan santai tanpa peduli lirikan mata sang adik. "Ayo, ikut ibu aja. Biarin Dion sama ayahnya. Dia juga harus belajar menangani situasi kayak gini," ajak Lilis. "Dek, tawaran aku masih berlaku lho. Biar kamu gak pusing ngurus dua anak." Alih-alih menuruti ajakan ibunya, Damar kembali menggoda adik yang kerap ia panggil Aga atau Adek, tergantung keinginan. "Bandel banget sih!" Lilis menarik daun telinga Damar yang malah sengaja membuat gaduh meski sudah mendapatkan pelototan dari Wira. "Aw! Ampun, Bu. Sakit, Aduh!" Damar mau tidak mau harus mengikuti ke mana ibu membawanya hingga akhirnya ia pun terbebas. "Sakit, Bu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN