“Yang Mulia… aku mohon… hiks…. Aku hanya takut kehilangan perhatianmu, itu sebabnya… hiks… aku melakukan itu… aku tidak mau kehilangan perhatianmu.” “Itu artinya kau meragukanku, Alaya. Kau membuatku kecewa dengan kebohongan itu.” “Maaf, Yang Mulia… hiks… maafkan aku….” Mikail menatapnya datar. “Selesaikanlah hukumanmu, satu minggu layani dia dengan baik.” “Tapi tolong setelah ini… anda kembali padaku seperti sebelumnya. Kembalilah ke pondok, temui aku lagi, Yang Mulia…” Mikail terdiam melihat Alaya yang mulai panik, tangisannya semakin terdengar menggema di koridor layaknya anak kecil. Punggung tangannya mengusap kasar tetesan bulir air mata itu. “Tolong, Yang Mulia…. Hiks… kembalilah padaku nanti…. Hiks… Dia… Yang Mulia Duchess memang jahat juga kenyataannya, banyak pelayan yang men