Hera mengangkat bahunya dengan mulut mencibir. Dia juga tidak memahami bagian itu. Idris baru saja memberitahunya saat pamit pulang. Idris bilang mommynya tidak suka dengan penampilan mamanya yang tubuhnya penuh dengan tato. "But that is the fact. I don't get it too," ucap Hera. Farid terlihat memainkan rambutnya sendiri yang mulai panjang. "Mas! Apa-apaan sih?" sergah Tata ke Farid yang menahan senyum. Farid juga terheran-heran dengan ungkapan anaknya. "Akhirnya terjawab kan?" balas Farid enteng. "Oh My God. Itu kan masa lalu. Astagaaaa." "Orang itu beda-beda, Rena," ucap Farid sambil meraih tubuh semok Hera dan mendudukkannya di atas pangkuannya. "Sabar, Hera," ucapnya sambil membelai rambut Hera dengan penuh kasih sayang. "Jangan berubah. Jadi diri sendiri. Hm, mengerti maksud