Bab 20. I Need You

1202 Kata

Hera dengan telaten menyuapi Idris yang masih terbaring di atas tempat tidurnya. Sebenarnya Idris sudah dibolehkan duduk. Tapi dia masih takut-takut melakukannya. Dia masih merasa risih dengan klem yang masih melekat di ujung miliknya. "Emang nggak sakit?" tanya Hera saat menyuapi Idris makanan. Idris menggeleng. "Nggak sakit kok minta disuapin," gerutu Hera. Idris menghentikan kunyahannya sejenak, lalu dia tersenyum malu. "Biar perasaanku lebih tenang," ucapnya sambil mengunyah. Bagi Idris ini adalah saat-saat menyenangkan berdekatan dengan Hera setelah merasakan khawatir selepas disunat. Hera mencebikkan bibirnya. Idris sudah mulai pandai menggodanya. "Kamu mau liat nggak?" goda Idris lebih jauh. Hera terkesiap. Dia tepis kepala Idris. Keakraban Idris dan Hera semakin lama se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN