"Zura!" Ia hanya bisa menghela nafas. Nathan tak kunjung keluar. Entah apa saja yang dibicarakan para guru di dalam sana. Rasanya lama sekali. Kerumunan sudah bubar tapi Azzura masih setia menunggu. Teman-temannya baru saja memanggil. Salah satu guru mencarinya. Ia langsung menoleh dan mau tak mau menghampiri si guru yang mencarinya. Beliau adalah guru seni yang cukup mengenal Nathan. Karena beliau adalah orang yang sangat paham pikiran-pikiran Nathan. Caranya memandang Nathan juga berbeda dibandingkan guru-guru lain. Nathan bukan lah anak nakal di matanya tapi anak yang unik. Karena pola pikir Nathan tidak seperti anak-anak lain. Ya wajar kalau memiliki kesenangan untuk bermain-main. Itu hal yang sah-sah saja karena Nathan memang berada diusia seperti itu. Ia belum serius dengan apa yang