Perpisahan

2999 Kata

"Kalo urusan perasaan sih, Nath, seperti yang udah gue bilang. Gue juga gak paham perasaannya Zura. Dia tuh kayak gak pernah cerita apapun tau gak? Gue emang sahabatnya tapi dia emang orangnya tertutup untuk soal-soal kayak gitu. Yaaa kelihatan lah Zura anaknya kayak gimana. Lo paham kan?" Ya Nathan paham memang mendengar kata-katanya begitu. Meski ia sudah terlanjur berharap lebih. Maksudnya, berharap Ria sedikit membawa informasi tentang perasaan Zura kepadanya yang abu-abu bahkan gelap sekali. Ia tak bisa menebak bagaimana perasaan perempuan itu. Itu yang membuatnya agak-agak sedih. Zura memang satu-satunya perempuan yang tak pernah bisa ia baca atau ia kira-kira isi hatinya. Gadis itu bukan sekedar misterius. Bukan sekedar membuat penasaran. Tapi tampaknya memang sangat tertutup.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN