12. Sekarang Sabtu

586 Kata
Pandangan Amanda tidak bisa lepas dari langkah kaki Bebby dan Virgo. Kedua tangannya mengepal sepeti sedang menyimpan kemarahan yang begitu mendalam. Bahkan jika dilihat lebih dekat lagi, warna otot-ototnya yang merah hati dan hijau kebiru-biruan bisa terlihat jelas seperti akan menembus kulit putihnya. “Apa yang harus kita lakukan?” satu gadis di sebelah Amanda berbisik di dekat telinganya. “Pakai pelet apa sih dia? Sampai-sampai bisa sedekat itu sama Virgo?” geramnya menahan kekesalan dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Ketiga gadis berseragam sekolah sama dengan Virgo dan Bebby tadi sedang duduk di salah satu bangku yang ada di setiap sisi jalanan lorong sekolah. Banyak siswa-siswi duduk di sana jika sedang jam istirahat. Selain hanya berduduk-duduk ria, ada juga yang asik bermain basket atau futsal. “Bagaimana kalau kita jahilin saja dia?” usul salah satu teman Amanda. “Jahilin bagaimana?” Amanda sepertinya tertarik. “Kita serempet saja dia nanti pas pulang sekolah, kalau perlu kita tabrak dia sampai celaka.” Plak! “Aw... Sakit kali kepala gue main dipukul saja.” ringis gadis berkacamata nan berambut pendek yang duduk di sebelah kiri Amanda. “Ide lo buruk Tan, kita bisa masuk penjara nanti.” dengus Yulia yang dibenarkan oleh Amanda. “Benar itu kata Yulia, ide lo terlalu kriminal.” sinis Amanda tidak setuju dengan ide satu temannya itu. “Ya terus apa?” bingung Tania. “Bagaimana kalau kita labrak saja dia nanti?” Yulia merasa di atas kepalanya banyak sekali lampu-lampu menyala atas idenya barusan. “Tapi bagaimana caranya? Dia selalu pulang bareng Virgo, Yulia...” gemas Amanda memikirkan bagaimana caranya melabrak atau memberi pelajaran pada Bebby. “Enggak kok Man, sekarang kan hari sabtu.” “Terus apa hubungannya sama hari sabtu?” otak Amanda yang kurang seperempat itu belum juga paham maksud Yulia, dirinya malah semakin bingung saja dibuatnya. Yulia mendengus pelan akan kelemotan Amanda barusan. Tapi dengan segenap kerendahan hatinya, Yulia akan menjelaskan sedikit saja agar Amanda tidak terlalu lemot. “Virgo langsung pulang, sedangkan itu si cewek genit ada ekstrakurikuler PMR. Jadi mereka tidak pulang bareng.” “Bagus juga ingatan lo, ya sudah nanti kita labrak dia sepulang sekolah.” Tania mengangguk menyetujui ide dari Yulia. Kedua gadis tadi akan dengan senang hati membantu Amanda melabrak Bebby agar tidak mendekati Virgo lagi. “Ya sudah, kita ke kantin yuk. Gerah gue membayangkan Virgo berduaan sama si cewek genit itu.” ajak Amanda yang sudah lebih dulu berdiri mendahului Yulia dan Tania. *** Banyak yang iri akan kedekatan Virgo dan Bebby di Sky. Banyak yang mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih. Padahal bukan! Virgo sudah punya pacar bernama Tasya dari sekolah lain, begitu pula Bebby yang punya Oyon dan bersekolah di sekolah lain juga. Mereka dekat karena memang karena menjalin persahabatan. Bahkan satu sama lain tidak ada perasaan suka atau cinta bertepuk sebelah tangan. Setiap kali Bebby bersama Virgo seperti sekarang, dirinya harus kuat mendengar kata-kata tidak mengenakkan dari mereka. Virgo termasuk dalam golongan lelaki tampan dan bisa dibilang cassanova di sekolah ini. Jadi tidak heran kalau banyak kaum hawa iri akan kedekatan Bebby dan Virgo. "Mereka kenapa sih, Go? Risi tahu tidak gue melihatnya." Bebby melirik ke kanan dan ke kiri, banyak sekali kaum hawa yang membicarakannya di belakang. Padahal kalau mereka mau mengatakan di depan Bebby, gadis ini juga tidak akan langsung mengoceh. "Biasalah, mereka iri sama lo karena bisa dekat sama wakil ketua OSIS sekaligus cassanovanya sekolah." sombong Virgo sambil memakan nasi ramesnya. Mereka sedang duduk berdua di kantin. Sudah tiga bulan Bebby sekolah di Sky, tapi tatapan kaum hawa masih belum luntur seolah ingin melucutinya di tengah lapangan agar semua orang melihat. Pernah juga Bebby dilabrak oleh kakak kelas XII dengan alasan merebut Virgo darinya. Padahal Virgo sama sekali tidak menganggap dirinya dengan kakak kelas itu ada hubungan spesial. Tentunya kakak kelas itu bukan Lizzy yang sempat dipacari Virgo tiga minggu lalu. *** Next...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN