Niat Bebby ingin istirahat gagal karena Virgo bermain di kamar kostnya. Padahal tadi Bebby sudah bilang dirinya ingin istirahat, tapi Virgo seperti orang tuli yang tidak mendengarnya sama sekali.
Karena berusaha menghargai, Bebby akhirnya asik bermain dengan Virgo. Ditambah banyak anak kost di kamar lain yang berisik. Kalau pun berusaha tidur pun, Bebby akan sulit. Jadi tidak ada salahnya juga kalau bermain.
Bukan sesuatu aneh yang mereka mainkan, uno stacko menjadi teman setia mereka setiap bersama. Entah kenapa mereka sangat suka memainkan satu permainan itu.
“Yes! Gue yang menang, harus tepati janji lo.” Bebby menuding wajah Virgo dengan senyuman semringah.
Jika wajah Bebby terlihat senang, beda dengan wajah Virgo yang tampak kesal dan sedih karena kalah. Dirinya yang menantang, malah dirinya yang kalah, jadi malu sendiri Virgo sekarang.
“Iya-iya... Tenang saja.”
Permainan kali ini setiap yang kalah tidak dicoret dengan bedak, tapi yang kalah harus mengikuti apa yang diperintahkan atau apa yang diinginkan yang mau. Dan perjanjian itu disepakati di awal sebelum memulai permainan.
“Beb, kalau dia jadi selingkuhan gue selanjutnya bagaimana?”
Foto seorang gadis dari layar ponsel Virgo terpampang jelas di depan wajah Bebby. Gadis ini melihat foto itu sedetail mungkin. Kedua matanya menyipit seolah mengingat-ingat siapa gadis dalam foto tersebut.
“Ini bukannya Lizzy? Kakak kelas dua belas itu?” akhirnya ingatkan Bebby pulih kembali akan siapa gadis yang diperlihatkan oleh Virgo.
“Bagus juga otak lo, bisa kenal kakak kelas.” tangan kanannya menarik ponselnya lagi dan mematikan layar.
“Gue ingat karena gue pernah tidak sengaja tabrakan sama dia waktu mau pesan bakso di kantin.”
“Terus bagaimana?”
“Ya enggak bagaimana-bagaimanalah, orang kita enggak berantem.”
“Oh... Gue kira dia kena semprot sama lo karena tabrakan.”
Kedua mata Bebby melirik, dirinya langsung paham apa maksud Virgo. Ingin rasanya Bebby meremas bibir lelaki di sampingnya ini. Tapi Bebby masih memiliki rasa kasihan, apalagi kalau ingat jika selama ini Virgo baik sekali padanya. Makin tidak tega saja Bebby untuk melakukannya.
“Gue juga mikir kali, mana yang harusnya kena semprot mana yang enggak. Ya kali dia enggak salah tapi gue ceramahin, gue dong yang gila.” dengusnya.
“Hahahah... Mengaku juga lo, kalau kadang lo gila.”
“Enggak usah mulai deh, jangan mancing-mancing emosi orang deh.” cibirnya.
Suara motor terdengar dari luar, Bebby bisa tahu kalau itu bunyi suara motor milik Oyon. Pandangan Bebby beralih ke Virgo, pasti kekasihnya itu nanti akan marah jika melihat ada Virgo di dalam kamar kostnya.
“Bebeb... Kita jalan yuk.” Oyon diam seketika saat dirinya baru sampai depan pintu kamar kost malah melihat Virgo duduk di sebelah Bebby.
“Eh... Yon, kok enggak bilang dulu mau ke sini?” dalam hatinya ketar-ketir takut Oyon salah paham.
“Beb, lo ngapain sama si kuda nil satu itu di dalam kamar kost berduaan?” tak tanggung-tanggung, Oyon menunjuk-nunjuk Virgo menggunakan jari telunjuknya.
“Beb, gue balik rumah dulu ya. Malas lihat kadal berotak ayam.” sindir Virgo balik untuk Oyon.
“Yey... Lo yang ngapain datang ke kost cewek orang malam-malam.” sungut Oyon.
“Ini kost punya Mama gue, suka-suka gue lah mau main ke kamar siapa saja.”
“Sudah-sudah, Virgo cuma main saja kok tadi. Jangan curiga kenapa sih, ayo masuk.”
Virgo tak lagi menghiraukan Oyon, dirinya langsung saja masuk ke rumah dan. Bebby juga tidak suka melihat ada keributan antara Oyon dan Virgo.
“Beb, benar lo enggak ngapa-ngapain sama orang satu itu?”
“Enggak beb, tidak usah curiga kenapa sih.” Bebby sengaja memanggil Oyon dengan panggilan beb kali ini agar Oyon bisa lebih tenang.
“Kita jalan-jalan yuk, makan di luar atau ke mana begitu.” Oyon percaya pada kekasihnya jika Bebby tidak akan melakukan apa-apa dengan Virgo.
“Aku capek, di kostan saja ya. Jalan-jalannya besok-besok lagi enggak apa-apa kan?” Bebby berusaha membujuk sambil merayu.
Apa yang dikatakan Bebby memang tidak bohong. Gadis itu lelah usai perjalanan dari kampung ke kota. Apalagi kalian tahu sendiri jika Bebby membawa barang yang lumayan banyak dan berat seorang diri. Tadinya dia mau mengusir Virgo dari kostnya lalu beristirahat, malah Oyon datang tiba-tiba. Jadi Bebby tidak mungkin mengusir kekasihnya begitu saja, dirinya juga rindu pada lelaki ini.
“Ya sudah, kita di kost saja.” Oyon menyetujuinya.
Bebby tersenyum senang, akhirnya Oyon tidak berprasangka buruk tentangnya dengan Virgo. Gadis ini sekarang mengusap-usap kepala Oyon yang berbaring di atas pahanya secara lembut. Mereka sesekali bercanda dan membicarakan apa saja yang ingin mereka bahas. Kadang juga ada kemesraan ala sepasang kekasih yang terjadi antara mereka.
***
Next...