13. Lunch

613 Kata
Jujur saja, dekat dengan Virgo semasa SMP dan SMA ini lebih mengerikan saat SMA. Para gadisnya lebih agresif ketika di SMA. Bahkan mereka secara terang-terangan menatap tak suka pada Bebby. Kecuali memang yang tidak menyukai Virgo, mereka akan biasa saja dengan Bebby. "Bagaimana kalau kita jaga jarak saja selama di sekolah?" Bebby mencoba mencari solusi agar orang-orang tidak berprasangka buruk padanya. "Enggak! Apa-apaan, orang ini hidup-hidup kita kok, ngapain memikirkan orang lain. Biarkan saja, entar juga mereka capek sendiri." Virgo malah menyodorkan sendok berisi nasi, capcay dan suwiran ayam goreng ke depan mulut Bebby. Melihat kejadian ini, semua kaum hawa di sana langsung melotot sempurna. Tidak beda jauh dengan Amanda yang juga tidak percaya jika dirinya akan melihat lelaki yang dia sukai menyodorkan sendok pada wanita yang ingin dia labrak. "Go, mereka makin melihat kita." Bebby sudah memelototi Virgo karena tangan lelaki itu tak kunjung turun juga. “Masa bodoh, biar saja mereka tambah kebakaran bulu ketiak.” Virgo benar-benar tidak peduli dengan mereka. “Lo... Kira-kira dong, gue yang diserang nantinya.” Bebby mencium aroma-aroma tidak sedap di sekitar sini akibat ulah Virgo sekarang. "Buka mulutnya sayang, ayo dong. Biasanya lo senang kalau di rumah gue suapi tiap makan." Virgo malah sengaja mengencangkan suaranya supaya mereka dapat mendengar. Benar sekali, semua kaum hawa langsung melihat ke arah Virgo dan Bebby lagi setelah tadi mereka sempat lelah karena Bebby tak kunjung menerima suapan dari Virgo. Mata mereka seolah mau lepas ketika melihat Bebby menerima suapan dari Virgo. Seperti kebakaran jenggot saja. Bahkan ada yang sampai menggebrak meja melihat adegan begitu saja. Amanda panas mendengar Bebby dipanggil sayang oleh Virgo. Dirinyalah yang barusan menggebrak meja dengan suara kencang. Yulia dan Tania bahkan sampai mengusap-usap dadanya karena saking kagetnya. “Apa mau gue suapi pakai bibir?” Virgo tidak berhenti menggoda. Jantung Bebby semakin ngos-ngosan sekarang. Lelaki di depannya ini benar-benar suka sekali membuat orang jantungan. Karena kesal juga dipandang sedemikian mengerikan oleh banyak pasang mata ditambah ucapan Virgo barusan, akhirnya Bebby menerima suapan dari Virgo dan mengunyah makanannya secara kasar. “Beb... Lo gue cari-cari, tahunya sudah di sini sama Virgo!” sentak Helen yang entah datang dari mana. Gadis berkacamata nan bermata sedikit sipit itu langsung duduk di sebelah Bebby tanpa tahu situasi sekitar bagaimana. Namun, tak selang lama Helen melihat ke sekeliling. “Mereka kenapa melihat ke arah kita, Beb?” tanya Helen heran. Bruk! “Astaga...” pekik Helen kaget ketika Rama melempar buku paket ke meja kantin secara mendadak. Dua orang lelaki tampan duduk di samping Virgo, mereka adalah Indra dan Rama. Tapi Indra berdiri lagi karena ingin memesan sesuatu. “Lo mau pesan apa, Ram?” “Samakan saja sama lo.” Rama kembali fokus membuka buku paket yang tadi dia lempar ke meja. Indra melihat meja di depan Helen yang masih kosong belum ada makanan atau minuman. “Lo mau pesan apa, Len?” “Eh?” kaget Helen ketika Indra bertanya padanya. “Gue mau pesan, biar sekalian.” katanya lagi lebih memperjelas agar Helen tidak bingung. “Tidak merepotkan? Takut merepotkan hehehe...” Helen merasa tidak enak kalau harus dipesankan juga oleh Indra. “Enggak, mumpung gue lagi baik hati.” “Oh begitu, samakan saja deh hehehe...” karena tidak mau merepotkan Indra, Helen memilih pesan apa yang dipesan Indra. “Tumben lo belajar, Ram?” Virgo melirik buku paket yang dibaca oleh Rama. “Kelas gue ulangan hari ini, tadi Papa bilang kalau sampai nilai gue jelek maka minggu depan tidak akan dikasih jatah jajan.” dengusnya sambil menutup buku paketnya dan menyilangkan kedua tangannya di atas meja. Helen mengalihkan pandangan, dirinya tidak mau ketahuan sudah melirik-lirik ke arah Rama. Bisa malu dia kalau sampai ketahuan lelaki di depannya itu. Kebetulan formasi duduk mereka saling berseberangan. Helen juga berdoa semoga mereka yang di sana tidak mendengar detak jantungnya yang berdegup sangat kencang saat ini. *** Next...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN