Terima atau Tidak

1060 Kata

"Belum sah cerai, belum boleh ada yang melamar!" Ucap Wak Yusuf padaku. Sore ini aku berkunjung ke rumahnya karena beliau sedang sakit dan bercerita sedikit tentang Batara. "Bukan melamar, Wak. Dia hanya mengutarakan keinginannya. Kalau melamar pasti dia berkunjung ke rumah Wak Yusuf. Kikan hanya cerita saja." Aku menelan ludah. Itulah kenapa aku jarang berkunjung ke rumah kakak dari mama, karena orangnya begitu keras dan tidak Family man. Orangnya benar-benar kolot, sampai tidak ada satu orang pun anaknya yang mau tinggal bersamanya. "Sama saja. Setelah kamu cerai, tunggu lagi tiga bulan, barulah menikah. Wanita yang menalak suaminya, gak baik kalau langsung menikah dengan lelaki lain. Apa kata orang? Kamu bukan janda susah'kan? Apalagi harus menikah dengan duda yang ada anak. Kamu me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN