Devi menggaruk tengkuknya merasa bersalah karena dirinya, Diana jadi memarahi Devon.
"Eum... Ma... Itu.. Itu bukan salah Pak Devon."
"Pak lagi?" Diana melotot.
"Aduh... Habisnya saya sudah terbiasa dengan panggilan itu sejak awal saya bekerja dengan Pak Devon. Jadi susah untuk menghilangkan kebiasaan itu. Tapi mama jangan khawatir, jika di rumah saya tak memanggil dengan sebutan itu. Benar kapan beib?" Devi mengedipkan sebelah matanya pada Devon. Membuat Devon bergidik dengan kecentilan Devi.
Sementara Diana, wanita itu sudah senyum- senyum penuh rasa bahagia.
" Ya sudah. Ayo kita mulai saja makan malamnya. Maaf mama terlalu banyak mengajak kalian ngobrol. "
Diana mengapit lengan Devi membawanya menuju meja makan. Devon mengikuti dua orang wanita berbeda usia itu hingga di ruang ma
