Devi dan Devon masuk ke dalam kamar. Devi mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar Devon yang terlihat sangat luas. Dalam hati Devi bertanya, buat apa juga Devon harus tinggal di apartmen sempit jika rumahnya sebesar ini. Devon melepas kemeja yang sudah ia pakai seharian ini. Tubuhnya terasa lengket dan ia ingin segera mandi. Tak dihiraukan nya Devi yang berusaha menekan degub jantungnya. Menatap tubuh Devon yang terpahat begitu sempurna, sanggup membuat Devi kesusahan menelan air liurnya. Ingin sekali tangan nya membelai perut kotak - kotak milik Devon. Brak Suara pintu kamar mandi yang berdebam cukup keras, menyadarkan Devi dari kerterpanaan akan tubuh Devon yang menggoda. Tangan nya begitu saja mengusap mulut, takut jika air liurnya benar- benar menetes. Astaga! Jika ia selal