Seusai acara akad, kali ini adalah acara di mana yang ditunggu-tunggu oleh orang tua Faraz yaitu resepsi yang digelar begitu megah oleh keluarga Danendra. Mama yang biasanya selalu menolak, akan tetapi kali ini setuju dengan pernikahan Faraz yang di mana perempuan yang datang itu sedang mengandung cucunya.
Nila, adalah perempuan yang bernasib malang waktu itu, harus menanggung semua beban dan juga hinaan orang lain terhadap dirinya. Dia yang awalnya tidak ingin menanggapi, akan tetapi karena jengah dengan ucapan orang-orang yang mengatakan dirinya simpanan waktu itu langsung ditepis oleh sang kakak. Dia yang sampai sekarang ini masih daam keadaan bisu karena perbuatan Faraz waktu itu. Sebagai kakak, tentu saja Arkan juga merasakan ini adalah hal yang paling menyedihkan di dalam hidupnya.
Arkan melihat adik perempuannya di dandani begitu cantik untuk resepsi, bahkan di sana juga terdapat mertua adiknya yang tetap berada di sana sebelum akhirnya mereka keluar untuk mengisi tempat yang sudah disediakan.
Merry, sekretaris pribadi dari Danendra yang waktu itu memberikan kode agar Danendra keluar dari ruangan di mana Nila dirias.
"Kenapa?"
Merry begitu gugup ketika mengetahui bahwa Faraz kabur dari acara resepsi setelah akad tadi. Katanya Faraz tidak menerima semua ini, pria itu kabur karena tidak mau memiliki istri bisu.
"Ada apa, Merry?"
Dengan begitu gugup, Merry meminta maaf berkali-kali dan menundukkan kepalanya bahwa dia sedang berusaha untuk mengatakan keadaan itu. "Faraz kabur, Pak. Dia kabur bersama dengan temannya dari acara resepsi ini,"
"Alasannya?" tentu saja selaku orang tua ia begitu terkejut karena pernikahan yang digelar sangat mewah serta tamu undangannya juga bukan orang sembarangan.
"Dia tidak siap menikah," jawab Merry berbohong. Tidak mungkin ia mengatakan bahwa Faraz kabur karena tidak mau memiliki istri yang bisu. Maka dari itu dia hanya bisa berbohong seperti itu kepada orang tua Faraz.
Danendra terkejut dengan semua ini, bagaimana mungkin putra yang selama ini sudah dia rawat dan didik dengan baik justru menjadi pengecut dihadapan semua orang. Bahkan kabur diacara resepsi pernikahan yang digelar begitu mewah ini. Tentu saja Danendra juga akan sangat malu kepada orang-orang di sana jika perbuatan anaknya sudah sangat keterlaluan.
"Kamu yakin? Kamu sudah cari dia kesemua tempat? Kamu sudah tanya satpam? Kamu sudah cek ke tempat dia?" pertanyaan demi pertanyaan beruntun itu membuat Merry sekali mengangguk karena tidak salah lagi dengan alasan Faraz yang sangat konyol meninggalkan acara hanya karena istrinya bisu. Padahal itu juga terjadi karena dirinya yang menghamili Nila. Sebagai orang tua yang bijak dan tidak mungkin juga menggugurkan bayi yang sudah terlanjur dikandung oleh perempuan itu. Maka, mau tidak mau anaknya harus tetap menikah. Karena mereka berdua tahu bahwa anak mereka salah besar apalagi sampai memperkosa. Perbuatan Faraz itu terlampaui kurang ajar dan sangat b***t.
Danendra menghubungi orang-orangnya untuk mencari keberadan Faraz. Bagaimana mungkin resepsi dilakukan hanya dengan seorang diri? Semua itu adalah kejadian sangat konyol.
Hingga acara selesai, Danendra selalu mendapatkan pertanyaan konyol mengenai ke mana mempelai prianya yang saat itu tidak menampakkan diri sama sekali. terlihat juga raut wajah kecewa dari orang tua serta kakak dari Nila yang membuat Danendra harus meminta maaf karena ulah anaknya yang sangat keterlaluan itu.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya," ucapnya sambil membungkuk dihadapan orang tua Nila. Tidak mungkin juga mereka akan membuang Nila setelah ini sekalipun Faraz kabur.
"Ah iya nggak apa-apa, mungkin dia masih terkejut. Kalau gitu kami permisi, kamu jaga diri baik-baik Nila!" perintah orang tuanya kemudian dibalas dengan anggukkan oleh Nila.
Ketika mereka semua sudah pergi, Danendra mengajak Nila pulang ke kediamannya. Begitupun dengan mama Faraz yang terlihat sangat kesal dengan anaknya yang sangat kurang ajar meninggalkan Nila sendirian di sana.
"Anak kesayangan Mama yang dari dulu tidak pernah buat kekacauan sekarang malah mempermalukan mama dihadapan seribu orang lebih, Ma. Undangan itu tidak main-main, tapi justru anak Mama yang selalu dibela itu membuat Mama dan Papa kehabisan akal sehat menanggung malu," Rasya tertawa sinis ketika mengetahui adiknya b******k sampai menghamili anak orang serta kabur begitu saja dari resepsi dan membuat orang tua malu. Sebenarnya pernikahan digelar dengan sederhana. tapi karena Faraz merupakan anak kedua yang juga pewaris yang bisa mengalahkan Rasya, maka dari itu pernikahannya pun harus mewah.
Danendra memijik pelipisnya mendengar ucapan Rasya. Sedangkan sang istri pergi mengantarkan Nila ke kamar.
"Mama nggak habis pikir sama kelakuan anak sialan itu yang berani-beraninya kabur dari masalah seperti sekarang ini," protes mamanya yang langsung mendaratkan b****g ke sofa.
Keluara besar itu sangat kebingungan dengan sikap Faraz yang tiba-tiba saja seperti itu. Faraz yang dulunya dikenal dengan anak yang paling baik, justru bisa menghamili anak orang, serta lari dari tanggung jawab.
"Faraz malu punya istri bisu?" tanya mamanya, yang membuat Rasya langsung menoleh.
"Ma, malu enggak malu itu bukan urusan kita. Dan itu juga pasti bukan kemauan dia untuk bisu kan? toh kita diciptakan juga nggak bisa milih, pasti dia juga pengin hidup normal. Tapi apa iya Faraz kurang ajar gitu perkosa anak orang yang bisu karena nggak bisa teriak?"
Danendra kali ini setuju dengan ucapan Rasya yang di mana bisa jadi Faraz melakukan itu karena Nila tidak bisa bicara dan teriak. "Papa juga setuju sih. tapi kita kan nggak tahu kenapa sampai terjadi,"
"Namanya juga orang mabuk," jawab mamanya.
Tapi, Faraz selama ini tidak pernah mabuk sebelumnya. Biasanya yang mabuk itu adalah Rasya, yang di mana pria itu juga sering bermain perempuan.maka dari itu papanya memutuskan memberikan perusahaan kepada Faraz dibandingkan dengan Rasya yang hanya bersenang-senang tanpa memikirkan karirnya.
Rasya menggosok-gosok tengkuknya karena pegal. "mau bagaimana lagi, Ma, Pa. Dia sudah seperti itu. Jadi mau nggak mau kita harus cari dia. Jangan kasih tinggal di luar berdua nanti, Ma. Lihat dia sudah kabur seperti ini, masa iya mau dibiarin tinggal berdua. yang ada nanti dia suruh Nila gugurin bayinya,"
"Papa setuju, Sya. Papa nggak mau anak Papa nekat seperti itu dan buang perempuan begitu saja ketika dia sudah tidak puas lagi, kamu juga. Jangan sampai lakukan hal yang konyol. Cukup Faraz b******n itu yang buat masalah, kamu jangan. Kalau bisa cari istri sesegera mungkin, malu sama umur kamu!" perintah papanya yang di mana Rasya langsung mengernyit ketika orang tuanya membahas mengenai pernikahan.