"Jadi ini yang dimaksud pamanmu. Kau akan sibuk membuat tuduhan," ujar Eveline menapakkan kekagetan yang nyata. Erick tidak kalah terperangah mendengar ucapan sang ibu. Sungguh, tidak diduga. Rencana untuk membuka pikiran ibunya dengan mengatakan dengan terus terang, bagaimana kegamangan telah menguasai pikiran Erick. Namun, ternyata Erland malah sudah bertindak terlalu jauh. Erick memilih untuk undur diri. Toh, baginya sia-sia juga membahas Erland, kalau ternyata ibunya tetap saja berada di pihak laki-laki culas itu. "Tunggu, Erick! Kau tidak boleh pergi sebelum aku yang mengusirmu!" teriak Eveline begitu melihat pergerakan langkah sang putra menjauhi kursi. "Apa sebegitu tidak penting diriku, sampai-sampai hanya untuk kepentingan perusahaan yang dinikmati Erland saja, yang membuat ib
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari