Adam menghela pendek. Mengerjapkan mata samar dengan melirik Syaqila yang masih duduk tenang membelakanginya. Gadis berkerudung itu hanya mengetuk-ngetukan jari telunjuknya pada meja mengisi keheningan di sana. Ika dan dua temannya belum balik dari UKS. Ketiganya harus diobati dulu karena banyak cakaran dan juga memar pada tulang kering mereka. Akibat tendangan maut Syaqila. "Guru BKnya masih lama?" Tanyanya dengan menoleh ke arah Adam yang masih setia berada di belakangnya. Berdiri memegang kepala kursi, tempat Syaqila menyender. "Beliau ke ruangan kepala sekolah dulu, sebentar lagi juga datang." Jelas Adam lembut. "Aku keterlaluan gak sih? Tadi aku sampai nonjok mereka juga, kaki aku juga gerak sendiri .... gak kekontrol gitu," ceritanya sudah mulai panik. "Gigi depannya Ika copot,"