MATAKU perlahan membuka, saat merasakan seseorang mengusap lenganku. Pram. Dengan gerakan super cepat, aku langsung duduk dan sialnya kepalaku membentur ujung ranjang. s**t! Tidak adakah pagiku tanpa kesialan seperti ini? Well, aku mengakui. Ujian paling buruk untuk imanku adalah kewajiban di jam segini; salat subuh. Kalian tahu? Bergelung dibalik selimut hangat, dengan suhu pendingin ruangan yang pas, rasanya ... oh God! Aku harusnya bisa bernegosiasi mengenai ini. "Bangun!" Bukannya bertanya apa kepalaku sakit, atau apakah aku memerlukan kecupannya tepat di bagian yang terbentur, dan dia malah memberiku tatapan bengisnya. Jangan mimpi di saat matamu terbuka, Ramelia! Ya ya ya, aku tahu. "Sepuluh menit, please...." Hidungnya sengaja dibuat mengembang. Ekspresi yang kutahu adalah saat