delapan

2547 Kata

SETELAH memastikan mobil Pram benar-benar menghilang, aku kembali ke dalam rumah. Melihat Ibu sedang duduk di sofa, menonton acara gosip di salah satu stasiun televisi swasta. Ibu-ibu dengan segala hal dan hanya mereka yang bisa memahaminya. Gosip, kalian tahu? Apa yang menguntungkan dari mendengar kisah pribadi orang lain, selain kesia-siaan? Semuanya sia-sia, tidak berguna. Tetapi, ya, aku hanya mengatakannya dalam hati. Biar bagaimana pun, dia adalah Ibu dari suamiku. "Bu, Ra mau ke Kafe sebentar, ya?" Beliau menoleh, "Sekarang?" Aku mengangguk. "Yaudah. Mbok ya, cari sopir gitu lho, Ra...." Mendengar itu, aku berhenti melangkah, dan menghadapnya. "Nanti Ibu bilang Pram, ya?" No! Jangan sampai mereka satu ide. Aku sudah mati-matian merayu Pram agar tidak mencarikanku sopir, dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN