"Sudah lebih baik?" Tanya Alvin setelah Meri telah berhenti menangis, hanya tersisa sedikit suara sesenggukan dan juga hidungnya yang berair. Beruntung Meri selalu membawa tisucdi dalam ransel miliknya, sehingga dia tidak perlu terlalu mempermalukan dirinya disaat ia menangis yang menyebabkan ingusnya ikut serta keluar dari sarangnya. Meski Alvin juga sempat menawarkan sapu tangan milik pria itu untuk dia jadikan sebagai lap ingus, namun dia dengan sangat sadar diri menolak karena tidak ingin memeprmalukan dirinya sendiri karena bertingkah jorok di depan tunangannya. Ah tunangan, apakah dia sudah mulai menerima pria di depannya ini sebagai tunangannya? "Terimakasih, dan maaf..." Meri telah melepaskan pelukan pria itu dari tubuhnya, karena dia juga sudah berhenti menangis. "Tidak masalah