Berto masih memandangi Varizen yang menunduk semakin dalam. Setelah mendengar dua kata ‘Aku membencimu’ raut murka pria itu tidak bisa digambarkan. Antara percaya dan tidak. Namun, ia akan memastikan perkataan itu lagi. Pria itu takut akan kebenaran dengan dua kata itu. terus terang saja, ia tak mau cintanya di balas dengan kebencian yang mendalam. Berto tak akan sanggup bila harus mendapatkan kebencian dari Varizen. “Kau bercanda ‘kan?” tanya Berto memastikan lagi untuk yang ke dua kalinya. Varizen mulai mengangkat kepala meskipun sedikit ragu. Ia harus memberanikan diri mengakui perasaannya selama tujuh tahun. Siapa orang yang tak benci dengan seseorang yang selalu menyiksa? Semua orang pasti membencinya. “Aku membencimu.” Varizen menatap tajam ke arah Berto yang masih tidak percaya