Monara terus saja mengamati Alex yang sedang menikmati minuman kerasnya. Seperti sebuah magnet, pria itu berjalan mendekat sambil sempoyongan. Wajahnya terlihat merah karena mabuk. Tak hanya itu, tingkahnya membuat wanita itu terkekeh.
Alex terus berjalan mendekati Monara, merasa dia kenal dengan wanita yang duduk di pojokan sambil terus menatapnya. “Apakah kau mengenalku?” tanyanya sedikit pelan. Mata pria itu berkedip berulang kali. Monara hanya diam tak menanggapi, lebih menikmati sensasi dari minuman yang ada di gelasnya.
“Aku mengenalmu!” seru Alex sambil tertawa.
Monara menaruh gelas itu dengan anggun. Suara bising yang terus menyentak gendang telinga itu membuat wanita tersebut tak tahan. Klub murahan dengan segala hal buruk tentu membuatnya muak. Andai saja bukan karena peker
