Pagi pun tiba. Seperti yang diminta Monara, Varizen menyiapkan sarapan untuk mereka semua. Gadis itu sudah kembali ceria seperti biasa. Tadi malam, hanya kan dibuat angin lalu olehnya. Dan sekarang, yang ada dipikiran varizen adalah menjamu tamu.
Benar saja, setelah selesai menaruh sarapan di atas meja. Alex dan Monara keluar kamar bersama. Mereka berjalan beriringan dengan tangan wanita itu bertengger manis di lengan Alex.
Sepertinya, Alex tak risih sama sekali. Dan terlihat sangat menikmatinya. Hal itu membuat hati Varizen tersayat, tapi dia menyembunyikannya cukup baik. Mungkin, karena sudah kebal dengan rasa sakit.
“Baru saja aku membangunkan kalian.” Varizen menaruh empat piring di atas meja. Dahi Alex berkerut ketika melihatnya.
“Aku akan duduk di sampingmu,” kata Monara tiba
