"Dhika!"
Radhika menoleh dan menatap seorang gadis cantik berambut panjang dengan wajah dan tubuh sempurna kini sedang melambaikan tangan padanya sambil tersenyum manis. Leticya Aryln, gadis cantik yang menjadi primadona angkatannya. Radhika tidak munafik, Radhika menyukai Leticya karena gadis itu terlalu sayang untuk dilewatkan.
Radhika sendiri termasuk dalam jajaran siswi pria tampan termasuk Angkasa. Biarpun keduanya dekat Radhika dan Angkasa memiliki selera wanita yang berbeda bahkan bisa dibilang bertolak belakang. Radhika suka wanita yang agresif dan menggoda sedangkan Angkasa suka wanita yang pendiam dan manis.
Radhika tersenyum tipis dan membalas lambaian tangan Leticya singkat. Radhika sadar semenjak ia dinobatkan menjadi ketua tim basket banyak wanita yang mencoba mendekati dirinya namun Radhika tidak menyangka kalau Leticya salah satunya.
Leticya mendekatinya dan langsung memeluk lengannya. "Kamu kok tadi ninggalin aku sih dikelas? Kamu mau ke kantin?" ucap Leticya dengan nada manja.
Radhika hanya tersenyum tipis. "Tadi harus ke ruang guru dulu. Iya mau ke kantin. Kamu mau bareng?"
Leticya mengangguk dan mereka pun berjalan ke kantin bersama-sama. Banyak mata yang menatap keduanya dengan iri ,para siswi wanita ingin menggantikan posisi Leticya untuk bergelayut manja pada lengan Radhika dan siswa pria ingin menggantikan Radhika yang kini di lengannya rangkul mesra oleh Leticya.
Radhika dan Leticya pun duduk dikantin dan Radhika menatap Leticya.
"Kamu mau makan apa?"
Leticya tampak berfikir dan mengitarkan pandangannya pada sekeliling kantin. "Aku mau jus alpukat aja deh, Aku takut gemuk,"
Radhika mengangguk dan beranjak memesankan jus alpukat untuk Leticya dan Soto Mie untuk dirinya sendiri. Radhika pun kembali setelah selesai memesan pesanan untuk dirinya dan Leticya. Radhika menatap Leticya dengan tatapan penuh kagum. Gadis didepannya ini sungguh ciptaan Tuhan yang sempurna.
Semakin hari hubungan Radhika dan Leticya pun semakin dekat. Tanpa Radhika sadari semakin dekat hubungannya dengan Leticya membuat hubungannya dengan Angkasa dan Anggita semakin menjauh dan Radhika yang baru pertama kali memiliki teman dekat yang berbeda gender dengannya pun menyangka kalau ia sudah jatuh cinta dengan Leticya.
Disisi lain Leticya yang memang terbiasa menjadi pusat perhatian pun berusaha agar dirinya tetap menjadi pusat perhatian dengan mendekati Radhika sang kapten team basket sekolahnya. Selain kapten team basket, Radhika juga termasuk dalam jajaran siswi pria yang tampan disekolahnya.
Seperti siang ini saat team basket sedang melakukan latihan sehabis jam pulang sekolah, Leticya dengan sengaja datang dan membawa handuk dan minuman untuk Radhika yang baru saja selesai melakukan latihan.
Leticya yang baru saja sampai di lapangan sekolah pun mendekati Angga dengan membawa handuk dan sebotol air minum.
"Hallo," ucap Leticya menyapa Radhika dan teman-temannya.
"Hallo Ticya," balas beberapa orang bersamaan.
Radhika tersenyum mendapati Leticya berada dilapangan basket dan terlihat membawa handuk dan minuman. Radhika merasa senang karena Leticya sangat perhatian padanya.
"Kamu kesini?" tanya Radhika mendekati Leticya.
Leticya mengangguk sambil tersenyum manis. "Aku bawa ini buat kamu," ucap Leticya sambil menyodorkan handuk dan minuman yang ia bawa.
Radhika tersenyum lebar, "Terima kasih ya,"
Leticya mengangguk. "Aku tunggu disana ya," ucap Leticya sambil menunjuk kursi penonton yang kosong.
Leticya berbalik meninggalkan Radhika setelah melihat Radhika mengangguk atas ucapannya tadi. Leticya pun merasa senang mendengar pujian teman-teman Radhika untuk dirinya.
"Gila Dhik! Cewek loe perhatian banget! Iri gue," ucap salah satu teman Radhika.
"Iya, Dhik. Beruntung banget loe," timpal lainnya.
"Pesona kapten team basket," ledek teman Radhika lainnya.
"Loe jaga baik-baik Dhik, yang bening-bening macem cewek loe banyak yang incar,"
Radhika hanya menggelengkan kepalanya mendengar celetukan-celetukan teman-temannya. Radhika pun tersenyum menatap Leticya yang sedang duduk di kursi penonton sambil melambaikan tangan padanya.
Radhika tersenyum dan melambaikan tangannya membalas Leticya membuat orang lain yang melihat aksi mereka menjadi iri dibuatnya.
Hari berlalu dan semakin hari Radhika semakin fokus dengan hubungannya dan Leticya, Radhika lebih sering bersama Leticya bahkan tanpa Radhika sadari sudah hampir satu minggu Radhika tidak bertemu dengan Anggita. Radhika sendiri hanya bertemu dengan Angkasa disekolah selama seminggu ini.
"Loe kemana aja? Tumben gak main ke rumah? Kemarin si Tata main ke rumah loe juga loe nggak ada dirumah," ucap Angkasa penasaran.
"Gue pergi sama Ticya, Kenapa si Tata kerumah?"
"Tuh anak nanyain loe, dia kan uda kayak buntut loe dari dulu. Kehilangan kepala dia," seloroh Angkasa.
Radhika hanya tertawa menanggapi ucapan Angkasa.
"Nanti malem main kerumah, Si Tata kan ulang tahun. Jangan bilang loe lupa,"
Radhika penepuk dahinya. Radhika lupa.
"Bener dugaan gue loe lupa, soalnya loe tumben nggak ngajak gue cari kado buat tuh anak bocah, nanti pulang sekolah mau cari kado bareng gue?" tanya Angkasa.
Radhika menghela nafasnya. "Gue nanti siang janji anterin Ticya cari barang keperluan dia, nanti deh sekalian gue cari kado buat Tata, gue cari sendiri aja Sa,"
"Ya udah, jangan lupa kayak biasa jam 7 malam ya." ucap Angkasa sambil menepuk bahu Angkasa.
Radhika mengangguk dan mengangkat kedua jempolnya.
Percakapan Radhika dan Angkasa berakhir ketika bel tanda masuk berbunyi dan keduanya kembali fokus untuk belajar hingga tanpa terasa waktu berlalu dan jam sekolah pun berakhir.
Radhika pulang bersama dengan Leticya. Keduanya sudah membawa baju ganti dan langsung pergi menuju Mall yang mereka tuju. Keduanya tampak begitu serasi. Selama berada di Mall Radhika pergi mengikuti kemanapun Leticya pergi. Sesekali Radhika mampir ke toko yang menyediakan keperluannya dan selebihnya Radhika pergi mengikuti Leticya.
Selesai berkeliling di Mall, Radhika dan Leticya pun pergi makan di sebuah restoran cepat saji yang terletak di Foodcourt Mall. Radhika dan Leticya masing-masing memesan satu paket ayam nasi dan minum. Mereka makan disalah satu meja kosong yang berada di foodcourt tersebut.
"Kamu habis ini ada toko yang mau dikunjungi lagi?" tanya Radhika sambil memakan makanannya.
Leticya mengangguk sambil meminum minumannya,
"Nanti temenin aku cari kado ya," ucap Radhika sambil menatap Leticya.
Leticya mengerutkan alisnya bingung. "Kado buat siapa?"
"Si Tata, hari ini dia ulang tahun," ucap Radhika sambil kembali memakan makanannya.
Ekspresi Leticya tiba-tiba berubah tanpa Radhika sadari. Leticya melanjutkan makannya. Selesai makan Leticya mengajak Radhika mencari keperluannya yang masih belum ditemukan lalu keduanya mampir ke Bioskop.
"Dhik, nonton film ini yuk. Kata Gisca ini bagus loh," ucap Leticya sambil bergelayut manja pada lengan Radhika.
"Aku uda liat thriller nya nih. Bagus sih emang, kamu mau nonton ini?" tanya Radhika balik pada Leticya.
Leticya mengangguk dengan begitu antusiasnya. Radhika pun tersenyum melihat wajah sumeringah Leticya. Keduannya pun mengantri tiket film dan keduanya menonton film bersama dengan bahagianya tanpa sadar waktu pun berlalu hingga akhirnya malam pun tiba.
Ketika film selesai Radhika dan Leticya pun keluar dari theatre. Radhika melihat HP nya untuk melihat jam. Radhika terkejut bukan main ketika melihat jam sudah menunjukan jam 8 malam. Ada begitu banyak panggilan tidak terjawab dari Ibunya, Angkasa dan Anggita.
Radhika duduk di kursi tunggu menunggu Leticya yang pergi ke toilet. Radhika panik. Malam ini harusnya makan malam untuk merayakan ulang tahun Anggita. Radhika membaca pesan yang masuk ke HP nya dari Ibunya, Angkasa dan
Ibu : Dhik, kamu dimana? Kok belum pulang juga?
Ibu : Dhik, Angkat telepon Ibu
Ibu : Dhik, jangan lupa hari ini ulang tahun Tata
Angkasa : Dhik, loe masih di mall?
Angkasa : Dhik, loe belum pulang juga?
Angkasa : Makan malem bentar lagi, loe nggak ikut?
Angkasa : Tata murung loe nggak ada
Anggita : Mas Dhika dimana? Mas Dhika lupa sama ulang tahun Tata hari ini?
Radhika mematikan teleponnya dan mengusap wajahnya kasar. Leticya yang baru kembali dari toilet pun mengerutkan alisnya melihat wajah kusut Radhika.
"Kamu kenapa?" tanya Leticya dengan wajah bingung.
Radhika tersenyum tipis "Harusnya malam ini makan malam dirumah Angkasa, hari ini Tata ulang tahun,"
Leticya langsung memasang wajahnya dengan mimik menyesal. "Maaf ya, gara-gara aku ajak nonton ya,"
Radhika tersenyum tipis, "Bukan salah kamu, aku juga mau nonton ini kok, ya udah sekarang kita pulang ya,"
Leticya pun mengangguk dan diam-diam tersenyum tanpa Radhika sadari