Keesokkan harinya, Keke merasa bingung benar-benar bingung. Keke mulai mencari cara untuk membatalkan surat perjanjian itu. Satu-satunya orang yang bisa membantunya saat ini adalah Danu. Keke pun mencari ponselnya lalu langsung menelepon ponsel Danu. TUUUT.. TUUUT.. TUUUT.. Tersambung namun Danu belum juga mengangkatnya. Keke pun frustasi dibuatnya.Dia menelepon lagi namun tidak diangkat juga, Keke merasa tidak bisa mengirimi pesan singkat karena banyak hal yang ingin di katakannya. “Duh, kenapa tidak diangkat sih? Apa akt telepon Lusi saja? Ah, bagaimana aku menjelaskan pada Lusi nantinya?” gumam Keke kepada dirinya sendiri. “Aku harus ke kantor!” seru Keke. Kekepun langsung berganti baju dan memoles wajahnya sebentar. Kakinya sudah lebih mendingan rasa sakitnaya diban