Lukman menatap Hardi emncoba mencari kebenaran di mata Hardi. Dan Lukman memang melihat itu di mata Hardi. Meski berat, dia sadar, anaknya memang sudah seharusnya menikah. Tidak baik juga bila anaknya telat menikah. Lukman juga tidak bisa menolak, karena calon menantu yang ada di depannya sangatlah terlihat sempurna. Dan Lukman yakin kalau Hardi bisa menyayangi Keke dan bisa menjadi teman hidup Keke yang setia. Namun, Lukman masih belum yakin, dan belum rela melepaskan Keke. “Apa kau punya mantan kekasih? Anak Om belum pernah berpacaran sebelumnya.” kata Lukman. Keke menatap papanya. Rasanya Lukman belum bisa menerima Hardi. Hati Keke mulai bercampur aduk. Di satu sisi bila ayahnya bisa membatalkan pernikahan ini dia akan bebas, namun bila papanya menerima maka tidak ada ya