Keke pun langsung dibawa Lusi ke ruangan Lusi. Kali ini Keke pasrah tidak ada perlawanan yang bisa dilakukannya. Semuanya seperti nasi yang sudah menjadi bubur. Tidak bisa di balikkan lagi. Keke benar-benar kesal mengenai undangan itu.
Keke mengira dia hanya perlu membuang undangan itu ke tongsampah itu lalu semua perkara selesai. Namun, nasib sedang tidak memihaknya. Aluh-alih surat undangan itu masuk ke mulut tong sampah. Undangan itu justru tersebar ke semua karyawan yang berkerumun di tempat tadi.
“Kau harus menjelaskan semuanya kepadaku!” seru Lusi.
Kini Lusi dan Keke berada di ruangan Lusi yang berada tepat di depan ruangan Danu. Ruangan itu cukup sepi karena tidak ada yang akan datang selain orang yang hendak emminta tandatangan Hardi.
“Aku akan menjelaskan semuanya
