WCC 11 – Pertemuan dengan Iblis Lewat Mimpi

1289 Kata
Setelah mandi dan berganti baju, Keke langsung menuju ranjangnya dan mengambil ponselnya. Dia langsung melancarkan aksinya untuk mencari informasi pendaftaran sayembara itu.   “Mengapa aku tidak pernah mendengar sayembara semacam itu ya?” tanya Keke pada dirinya sendiri.   Keke pun langsung mencari Sayembara Pencarian Istri untuk CEO Penerbit Wijaya. Dan muncullah banyak artikel tentang ssayembara tersebut.   Sayembara itu terlihat sangat popular dan begitu digandrungi oleh perempuan-perempuan. Keke mengalihkan tampilan ke gambar, dia mencoba mencari wajah Sang CEO. Namun, tidak ada yang ditampilkan di sana.   Mata Keke tertuju pada sebuah artikel yang berisi kiat-kiat memenangkan kontes tersebut. Kekepun mengklik lama tersebut. Lalu mulai membaca isinya.   Kiat-kiat Memenangkan Lomba Sayembara Pencarian Istri CEO Penerbit Wijaya:   Jadilah dirimu sendiri.   Hanya satu kalimat itu saja. Tidak ada kalimat lain yang menerangkan sesuatu yang lebih banyak dari sekadar tampil menjadi diri sendiri.   “Apa maksudnya?” tanya Kke pada dirinya sendiri.   Dia terus menggulirkan tampilan laman sampai bawah. Dia tetap tidak menemukan petunjuk lain selain  kalimat itu.   Keke menghela nafas. Setidaknya cara ini bisa Keke gunakan. Keke berpikir ketika postingan ini di unggah di internet. Tentu semua orang membaca dan mengikutinya. Jadi, Kekepun merasa harus mengikuti petunjuk itu meski hanya kalimat yang sangat umum.   Bagaimanapun caranya, Keke merasa harus memenangkan sayembara itu dan menjadi istri Danu. Dia menganggap CEO dalam sayembara tersebut adalah Danu. Seketika kekuatannya pulih. Dia kembali bersemangat.   “Sekarang aku harus mencari cara untuk mendaftar.” Kata Keke kepada dirinya sendiri.   Keke langsung berselancar lagi di internet.   “Kenapa ya, dia tidak ada wajahnya di internet? Padahal CEO Penerbit BEsar.” kata Keke lagi kepada dirinya sendiri.   Akhirnya setelah pencarian yang tidak lama, Kekepun menemukan apa yang dia cari. Yakni, cara mendaftar.   “Nah, ketemu!” serunya padanya dirinya sendiri.   Keke semakin antusias. Diapun mulai membaca perintah yang ada di laman resmi Sayembara Pencarian Istri untuk CEO Penerbit Wijaya.   “Mengupload foto terbaru?” tanya Keke. “Baiklah.” katanya pada dirinya sendiri.   Keke pun berswafoto sambil mengangkat tangannya dan membuat tanda ‘peace’ dengan jari telunjuk dan tengah membentuk 2. Tak lupa dia pun nyengir lebar dengan pose ‘sok cantik’. Keke tentunya tidak mau asal-asalan. Karena bagi Keke ini menentukan hidup dan matinya. Sungguh pemikiran yang sangat berlebihan.   “Mengisi data diri.” kata Keke sambil membaca.   Keke pun langsung mengisi data diri yang sangat banyak persis seperti sedang melamar pekerjaan ke perusahaan besar. Keke terus mengisi data dirinya dari mulai nama lengkap hingga pendidikan.   “Aku seperti sedang melamar pekerjaan saja.” kata Keke.   Lalu setelah mengisi data diri yang memiliki isian berjumlah 100 hingga membuat Keke pusing betulan, dia berniat untuk langsung mengklik bagian selanjutnya.   Sebelum melanjutkan, karena kepala Keke terasa pusing betulan, kini dia mengambil obat dari Rina yang tadi diletakkannya di atas meja, lalu meminumnya. Tak lupa, dia juga meneguk satu gelas air putih yang memang ada di atas meja sebelum dia datang.   Keke memang suka sekali minum air putih, karena itu di kamarnya harus selalu ada stok air mineral yang harus diteguknya. Keke sangatlah mudah haus.   “Gara-gara aku berbohong pada Mama dan pada Zahra, kini aku benar-benar sakit.” gumam Keke.   Lalu setelah meminum obat. Dia pun kembali ke tempat tidurnya dan mengambil ponselnya. Layar masih menunjukkan tampilan seperti tadi, berisi bagian akhir isian tentang data diri Keke yang sangat panjang.   Namun, tiba-tiba kantuk datang. efek obat yang di berikan Rina sangatlah cepat. Keke menguap. Tak lupa dia menutup mulutnya dengan menggunakan tangannya.  Matanya kini tidka bisa fokus. Rasa ngantuk mulai menjalarinya.   Keke mengklik selanjutnya. Lalu muncullah satu pertanyaan.   BERAPA KALI KAMU PERNAH BERCIUMAN? A.    Belum pernah B.    Satu kali C.    Di bawah 10x D.    Di atas 10x E.     Tak terhingga   Saking ngantuknya, Keke tak sengaja mengklik jawaban E. Padahal dia belum pernah ciuman yang sesunggunya sekalipun. Dia hanya sering mencium pipi orang-orang saja.   KLIK!   Jawaban terkirim seirng ponsel yang jatuh dari tangan Keke ke kasurbta, kini Keke sudah berada di alam Mimpi. Dia benar-benar terbang jauh kea lam mimpi. Alam mimpinya yang begitu indah.   ***   “Wah, aku sedang berada di mana?” tanya Keke.   Kini di depan Keke terhampar bunga-bunga mawar yang sangat indah. Keke sangat menyukai bunga. Dia bahkan terus berdoa agar ada seseorang yang akan datang membawakannya bunga mawar. Bunga mawar yang sangat baru dipetik dan sangat wangi dan cantik.   “Kamu sedang berada di tamanku.” Seru seseorang tepat di telinga Keke.   Keke terkejut. Keke yang menyadari ada seseorang di belakangnya langsung menolek ke belakang. Meski hanya lewat suaranya Keke sangatlah mengenal laki-laki itu.   Keke benar-benar terkejut, dan sekeytika bulu kuduk Keke berdiri. Laki-laki di belakangnya adalah iblis yang dulu pernah menyekapnya dan menyuruhnya membersihkan air liurnya sendiri di wajahnya yang sangat membuatnya mual.   “Apa yang kau lakukan!” teriak Keke ketakutan.   “Bukankah kamu yang datang menghampiriku, hm?” tanya Iblis itu.   “Tidak-tidak! Sampai kapanpun, aku tidak akan sudi menghampiri laki-laki jahat sepertimu. Tidak. Dan tidak akan pernah!” seru Keke.   “Sekali kau masuk ke dalam daerahku. Ingatlah, aku tidak akan melepaskanmu. Aku akan menepati janjiku.” kata Iblis itu dengan wajah liciknya.   Laki-laki itu datang dan mendekat ke arah Keke.   Keke yang tahu bahwa dia sedang dalam bahaya mundur beberapa langkah. Dia tidka mau berurusan dengan Iblis yang ada di hadapannya. Sungguh, Keke tidak mau bertemu lagi dengannya.   “Jangan mendekat!” kata Keke.   “Memang kenapa kalau saya mendekat?” tanya laki-laki itu dengan senyum khasnya. Senyum yang snagat menakutkan.   “Kau mendekat atau aku akan berteriak!” seru Keke.   “Hahaha, teriaklah, tidak akan ada orang yang akan menolongmu seizin saya.” kata Laki-laki itu dingin.   Keke semakin merasakan ketakutan. Dirinya terus mundur dan mundur. Hingga Keke hampir jatuh ke belakang. Laki-laki yang disebut Iblis oleh Keke itupun mengulurkan tangannya untuk menolong Keke namun Keke langsung menarik tangan itu.   Laki-laki itu limbung dan jatuh menimpa Keke.   CUP!   *** “Aaaaaa!” teriak Keke.   Keke terbangun dari tidurnya. Rina yang mendengar teriakan Keke buru-buru berlari ke kamar Keke.   “Ada apa, Nak?” tanya Rina dengan cemas.   Keke mengedarkan pandangannya ke semua arah. Lalu dia menghela nafas lega. Sangat lega karena apa yang terjadi hanyalah mimpi. Sebuah mimpi aneh yang terlihat sangat nyata.   “Ada apa, Nak?” tanya Rina mengulangi pertanyaannya.   Keke memegangi bibirnya. Dia merasa begitu nyata. Meski hanya dalam mimpi. Dia merasa sangat tidak rela memberikan ciuman pertamanya kepada Iblis itu. Padahal dia mempersiapakan itu untuk Danu, sang pujaan hati yang begitu dicintainya.   “Ada apa dengan bibirmu, Nak?” tanya Rina cemas.   “Aku bermimpi, Ma.” kata Keke lesu kepada Rina.   “Mama kira ada apa. Mimpi itu hanya bunga tidur, Nak. Lalu bibirmu kenapa?” tanya Mama.   “Bibirku.. m.. bibirku terasa digigit semut, Ma.” kata Keke.   “Coba mama lihat.” kata Rina.   Keke pasrah. Rina pun mengecek keadaan bibir anaknya. Tidak terjadi apa-apa.   “Tidak ada apa-apa, Sayang, sepertinya kamu hanya mimpi.” kata Rina.   “Benarkah, Ma?” tanya Keke pura-pura bertanya kepada mamanya.   “Iya, sungguh. Mama tidak bohong.” Kata Rina.   Mama menengok ke atas meja, di sana masih ada bungkus obat yeng terbuka.   “Mungkin ini karenapengaruh obat. Yasudah kamu istirahat lagi saja ya.” kata Rina.   Keke kembali mengamati keadaan sekitar. Namun ada yang aneh. Dia merasa telah tidur begitu lama namun hari tetap cerah. Diapun bertanya kepada Rina. Jam berapa sekarang.   “Lho, Ma. Sekarang jam berapa?” tanya Keke bingung.   “Jam 9, Nak.” kata Rina.   “Lho, bukannya aku pulang kantor jam 4 sore, Ma?” tanya Keke bingung.   “Iya, kamu tidur dari kemarin dan baru bangun baru saja. Kalau kamu tidak percaya pada Mama. Kamu bisa lihat jam kamu.” kata Rina smabil menunjuk jam dinding milik Keke dengan dagunya.   Dan benar saja. Waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB. Keke menelan ludah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN