Jesica melangkah menuju kamar Devano dan yang lain. Tok! To! Dia mengetuk pintunya. “Siapa, sih?” Riko mendengus kesal kala mendengar suara ketukan pintu. Dia yang sedang asyik ngobrol dengan kedua temannya terpaksa beranjak dari tempat duduknya hanya untuk membukakan pintu. Saat terbuka terlihat wajah Jesica berdiri di sana sembari menyapa Riko dengan senyuman. “Idih, gue lihat senyuman elo.” Riko berbalik badan. “Dev, cariin Jesica.” Devano lantas berdiri dan melangkahkan kaki ke arah Riko dan Jesica. “Kenapa, Jes?” tanya Devano. “Idih, manggilnya nggak ada romantis-romantisnya,” sahut Adnan. “Nggak, kita ke rumah gue, yuk. Ingat aku bilang kalau Nando telepon memberitahukan jika di depan rumah ada kotak kado semacem yang dikirim ke rumah gue dan Riko. Kita bawa kotak itu, yuk,”