Bab 42. NOMOR 16B

1565 Kata

Mereka berempat hanya menatap kepergian Zein dengan wajah iba. Tak ada pilihan lain, sebab urusan hati tak ada orang yang tahu. “Kita tujuannya ke sini mau urusin kotak ini. Kotak yang sebelumnya kata Kak Nando sebiji, sekarang bertumpuk.” Jesica mengingatkan mereka perihal tujuannya datang ke sana. Kotak yang dikatakan Nando sama dengan teror itu, tetapi yang bertumpukan ini dengan kotak yang berbeda. Mereka segera mengenakan sarung tangan dan membawa kotak-kotak itu ke kantor. Mereka menjadikan satu kotak-kotak itu dengan yang mereka simpan sebelumnya. “Kita buka ya, Jes?” tanya Devano. “Buka saja,” jawab Jesica. Mereka pun membukanya satu-persatu. Ternyata isinya itu semua sama, foto Jesica dari masa sekolah menengah atas atau pun foto-foto lain yang pernah ia unggah di sosial medi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN