“Ya sudah, elu istirahat saja, ya. Gue pulang dulu, bentar lagi nyampek. Nanti sama anak-anak bakal ngejenguk elu, kok,” ujar Devano. “Iya, hati-hati juga, ya.” Jesica menjawabnya lalu memutuskan panggilannya. Devano pun meletakkan ponselnya di dashboard mobilnya. Saat sampai di perempatan jalan rumahnya, tiba-tiba ada orang menaiki motornya dengan sangat kencang. Hal itu, membuat Devano terperanjat dengan spontan mengerem mobilnya. Jika terlambat beberapa detik saja, mungkin akan terjadi tabrakan. “Astagfirullah. Naik motor kok kebut-kebutan kayak di kejar maling.” Devano melajukan mobilnya secara perlahan hingga menuju di depan rumahnya. Saat sampai di depan pagar rumahnya, biasanya pintu pagar tertutup rapat saat ini terbuka dengan lebar dan bahkan pintu utama rumah dia pun terbuka.