"Kenapa kamu minum s**u hamil? Memangnya kamu lagi hamil?" Nayra tersentak. Ibu Ida sudah berdiri di belakangnya. Tatapan mata wanita itu tertuju pada dus s**u hamil pada meja tersebut. "Oh ... enggak, Ibu. Ini s**u, saya buat untuk Mbak Dela." Nayra mencoba berkelit. Dirinya yang jarang berbohong membuat dadanya terasa berdebar-debar. "Tapi, tadi saya ngelihatnya kamu seperti mau minum s**u itu," tukas Ibu Ida tidak percaya. Nayra tidak dapat berkutik lagi. Otaknya berkerja cepat untuk membuat alasan yang masuk akal. "Eum ... saya cuma mau mencobanya sedikit, Bu." Kembali Nayra berbohong, "Mbak Dela tidak menyukai s**u hamil, katanya rasanya hambar. Makanya saya kasih sedikit gula," terangnya sesopan mungkin. Ibu Ida terdiam. Dia masih sedikit tidak percaya. Namun, dia tidak bisa me