Poison

1108 Kata
Waktu saat ini sudah menunjukkan pukul lima sore hari, dan selama itu Nathan serta Josh belum menemukan satu pun clue atau serum yang mereka cari. Saat itu Nathan menahan kepalanya dengan tangan kanannya yang kini menjadi penyanggah antara kepala dan juga meja, sedangkan Josh memilih untuk menyandarkan seluruh tubuhnya ke dinding rak yang separuh dari buku yang tersimpan di dalam rak itu sudah tidak tersusun rapi. “Apakah sesulit ini menemukan serum dan juga rencananya??” gumam Nathan kepada Josh, yang kini mengangguk-anggukkan kepalanya dengan lemas. “Aku tidak mengerti … apakah dia merahasiakannya?? kenapa mesti di simpan sedemikian rapi …??” ucap Josh, yang membuat Nathan menggelengkan kepalanya. “Dari semua serum … tidak ada satu pun kunci yang menyatakan bahwa itu adalah serum pembangkit, ini gila” rutuk Nathan seraya terkekeh menyadari bahwa yang mereka lakukan seharian ini sepertinya akan sia-sia. “Sir … apakah anda melupakan sesuatu hal di dalam lab ini?” tanya Robert, yang membuat Nathan menganggukkan kepalanya, “Ya … aku pikir begitu, Robert … aku melupakan sebuah rencana yang aku susun dan ini perihal pernyataanku”jelas Nathan yang pada dasarnya adalah pernyataan Deco dan bukan dirinya. “Sir … apakah anda ingin melihat video?” sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh Robert membuat Nathan mengerutkan dahinya dan terkekeh, “Aku sedang tidak ingin melihat sebuah video, Robert.” ucap Nathan menolak tawaran dari Robert, namun dengan segera Josh berdiri dan berucap, “Wait! Video apa yang kau tawarkan Robert??” tanya Josh kepada Robert, kini Josh segera berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Nathan yang berhadapan langsung dengan layar besar di depan sana. “Dokumenter kegiatan kerja anda, Sir … saya selalu merekam seluruh kegiatan anda di dalam ruangan ini, meski anda tidak memerintahkannya kepada saya. Karena hal itu sudah menjadi tugas bagi saya” jelas Robert kepada Nathan dan Josh yang kini saling berpandangan dan saling tersenyum senang satu sama lain. “Kalau begitu, putar hari terakhir ketika aku bekerja!”pinta Nathan kepada Robert, dan sang Robot pun menayangkan tanggal terakhir Deco bekerja, dan itu adalah satu hari sebelum ia dinyatakan tewas karena kecelakaan. … Flash Back Sore itu, Deco tengah terduduk di kursinya, dengan wajah yang cukup serius. Di atas meja kerjanya saat ini terdapat satu buah map coklat dengan tulisan ‘Deoc, Deco Impperium (dokumen perjanjian Deco)’. itu adalah perjanjian antara dirinya dan juga I.F Corp, serta sebuah buku orange yang tergeletak di samping file tersebut. “Aku harus segera pergi dari tempat ini” gumam Deco kepada dirinya sendiri, ya … ia bergumam seperti itu karena ia mengetahui bahwa di Negara ABM sudah tidak lagi aman baginya dan juga keluarga. “Apakah anda ingin pergi berlibur, Sir??” tanya Robert, dan hal itu membuat Deco terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya, “Aku berniat untuk pindah selamanya, adakah tempat yang bagus bagi aku untuk dijadikan sebagai tempat tinggal yang nyaman, Robert?? kau memiliki usulan untukku?” jawab Deco seraya bertanya kepada Robert perihal tempat yang nyaman, pertanyaan itu pun tentu diberikan banyak sekali opsi oleh Robert yang melihat semua data penduduk dari internet yang ia miliki. “Usulanku adalah Islandia, atau Swiss. Sir” jawaban yang diberikan oleh Robert membuat Deco mengedikkan bahunya, “Why?? kenapa kau menyarankan kedua negara itu untukku??” tanya Deco kepada Robert, yang kemudian menampilkan kedua negara tersebut, di mulai dari populasi, polusi, keamanan hingga kenyamanan dari kedua negara itu. “Karena di sana memiliki banyak sekali tempat wisata yang indah, dan negara ini masuk ke dalam list negara teraman di dunia, Sir” jawab Robert yang kemudian membuat Deco pun menganggukkan kepalanya. “Baiklah … Robert, tolong siapkan Jet pribadi yang memuat seratus orang, tolong carikan rute aman yang bisa kita lalui agar pemerintahan tidak menghalau perjalanan kita, dan tolong kau carikan mansion yang cukup besar untuk tempat kami tinggal di Islandia!” titah Deco kepada Robert, kini Deco beranjak dari kursinya dan meraih map coklat serta buku orange itu. “Sir … bukankah anda memiliki perjanjian dengan Negara ABM?” tanya Reobert kepada Deco yang kini berjalan menuju rak pojok kiri dan kemudian menekan sebuah tombol yang tersembunyi hingga rak itu terbuka dan menampilkan semacam lemari penyimpanan rahasia. Deco pun meletakkan buku orange itu di dalam lemari tersembunyi tersebut dan menoleh menatap ke arah layar seraya berucap, “Tidak perlu mengingatkanku dengan perjanjian mereka, Robert! Tidakkah kau sadar jika mereka telah meracuni anakku?!” ucap Deco kepada Robert. “Baiklah Sir … saya akan melakukan semua yang anda inginkan” ucap Robert menanggapi hal tersebut dengan menyetujui permintaan dari Deco hari itu. “Ah! Robert … bisakkah kau melihat berapa persen darah yang terkontaminasi di tubuh Samuel??” pinta Deco seraya menutup kembali lemari rahasia yang berada di hadapannya saat itu, dan permintaan Deco pun segera dilakukan oleh Robert yang kini memperlihatkan scan tubuh dari Samuel. “Darah yang terkontaminasi saat ini adalah tujuh puluh persen, Sir” jawab Robert, yang membuat Deco segera menoleh menatapo ke arah layar dan terkejut melihat hasil yang diberikan oleh Robert. “Kenapa bisa sebesar ini?!” tanya Deco, “Kondisi tubuh tuan muda sangat lemah, Sir … itulah yang menyebabkan racunnya menyebar semakin banyak” jelas Robert yang membuat Deco merutuk di depan dirinya, “Sial! Aku harus segera melenyapkan serum itu dan membawa mereka semua pergi dari sini!” gumam Deco seraya memasukkan file coklat ke dalam tas miliknya. “Robert berikan aku penawar racun untuk Sam yang telah aku buat minggu lalu! Dan aku ingin kau hancurkan serum xx043 dan simpan semua rumusannya di file rahasia dan jangan pernah bahas itu di depanku kecuali jika aku menanyakannya langsung kepadamu mengenai serum tersebut!” ucap Deco seraya berjalan menuju ke arah lemari serum yang kini menjulurkan sebuah serum yang diyakini oleh Deco adalah penawar yang telah ia siapkan untuk Samuel. “Baik Sir … akan saya lakukan” jawab Robert kepada Deco yang kini meraih penawar yang telah diberikan oleh Robert kepadanya, “Ah … siapkan juga Toxic nomor 32” pinta Deco, “Untuk apa Toxic 32 itu, Sir?? bukankah itu merupakan toxic yang berbahaya yang pernah anda buat?” tanya Robert kepada Deco yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi Robert. “Aku sudah menyusun rencana, dan akan meminta bantuan kepada pihak ketiga … sesuai dengan perjanjian yang pernah kulakukan dengan mereka.” jawab Deco, yang kemudian membuat Robert menyanggupi permintaan dari Deco. “Baik Sir … Toxic 32 akan saya siapkan untuk anda.” balas Robert yang membuat Deco menganggukkan kepalanya, “Terima kasih, Robert” ucap Deco yang kemudian pergi dari lab nya menuju ke rumah membawa penawar untuk Samuel. Flash back off.  to be continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN