Danger

1311 Kata
Seluruh staff dan ketiga orang yang tengah berada di dalam ruangan hotel itu pun tertegun, dan terkejut setelah mendengar suara ledakan yang terdengar jelas di sana, dan hal itu membuat mereka saling bertatapan satu sama lain di dalam keheningan. “Apa itu?? apakah itu suara letusan gunung?” tanya Leo seraya menoleh menatap ke luar Jendela dan hal itu membuat Julio mengerutkan keningnya dan menggeleng dengan cepat seraya berucap, “Tidak mungkin, kota ini jauh dari gunung berapi” jawab Julio yang kala itu berjalan mendekati mereka, BRAKKK!!! Seluruh pandangan dari tujuh orang yang ada di sana pun kini tertuju pada pintu kamar hotel yang dengan sengaja di dobrak cukup keras dan menampakkan seorang lelaki dan seorang wanita yang cukup dikenali oleh Nathan dan Josh malam itu. “Stay away from the window!!!” teriak wanita yang baru saja masuk ke dalam kamar hotel itu. Mendengar ucapannya membuat Josh segera menarik kerah Leo dan Saint dan kemudian di saat yang bertepatan dengan dirinya yang merunduk, ledakan besar pun terjadi yang mengakibatkan kaca di jendela pecah dan berhamburan kemana-mana. Ledakan itu sangatlah besar, hingga membuat telinga mereka semua mendadak tuli sementara waktu. Hal itu tentu membuat mereka semua yang ada di sana panik, dan bahkan Saint merengek meminta pulang kepada Julio sang kakak. “Siapa kalian?” tanya Mark kepada wanita dan seorang lelaki lainnya yang kini berjalan menarik satu persatu dari mereka untuk berdiri di sana, dan jangan kalian tanya … kedua orang ini membawa sebuah senjata berupa senjata api. “Tidak ada waktu untuk menjelaskannya, yang pasti kalian harus segera pergi dari sini sebelum mereka menangkap basah kalian semua” ucapan yang dituturkan oleh laki-laki yang ada di sana membuat mereka semua terkejut karenanya, “Ayo, ikuti kami!” ajak sang wanita kepada mereka, namun dengan cepat Julio menahan langkah para bintangnya dan kemudian berucap, “Tidak, siapa kalian?! bukankah akan lebih baik jika kita melapor kepada pihak yang berwajib saat ini?” tanya Julio di sana, dan hal itu membuat laki-laki yang kini baru saja menembak seseorang yang datang di sana pun kemudian mendekati Julio dan berkata, “Dude! Pihak pemerintah lah yang ada di balik ini, ikuti kami atau kalian mati!” terang lelaki itu seraya mengancamnya, dan ancaman tersebut berhasil. Julio, Mark, Saint, Lucilya, Josh, Leo dan Nathan mengikuti langkah dua orang yang kini melindungi mereka di depan dan di belakang, yang tentunya sang wanita berada di paling depan untuk menjadi penuntun arah mereka. Kedua pandangan Nathan kini tertuju pada Julio yang kala itu berlari seraya menggenggam tangan Saint dengan bergetar, mereka berlari dengan cukup kencang. Meski pun begitu, Nathan merasa bahwa ia berlari dengan amat lamban dan semua seperti slow motion, ia bisa dengan jelas mendengar deruan nafas dari dirinya yang berat, suara jantung yang berdetak dengan kencang serta suara tembakan peluru yang membuatnya sedikit merengkuk berupaya untuk melindungi dirinya dari peluru yang entah mengarah dan melesat ke mana. “Hurry up!” perintah wanita itu yang kini membuka lemari tempat pembuangan sampah, yang kala itu langsung menuju ke tempat sampah yang ada di bawah sana. Melihat hal itu membuat Julio merasa bingung sekaligus tidak terima, sehingga ia mengatakan, “Seriously?! kau menyuruh kami untuk terjun ke dalam bak sampah?!” protes Julio kepada sang wanita yang kini menoleh menatapnya dan kemudian berucap seraya membentak dengan berkata, “We don’t have time! Ini satu-satunya jalan untuk keluar atau kalian ingin mati tertembak dan tercincang!”sentakan dari sang wanita membuat Leo menganggukkan kepalanya dan kemudian berucap, “Ya! Dia benar … ayo masuk, Lucilya!”sambung Leo seraya mengayun-ayunkan lengannya untuk memerintahkan Lucilya masuk terlebih dahulu, mendengar hal itu membuat Lucilya merasa kaget dan berucap, “What?! me??!!” protes Lucilya,melihat mereka masih berdebat membuat Saint Akhirnya berjalan mendahului mereka dan kemudian masuk ke dalamnya hingga membuat mereka yang ada di sana terkejut, “Saint!!!” panggil Julio dengan keras, ia merasa kaget karena sang adik begitu berani di sana, “Come on!! trust me, kalian akan aman jika mengikuti perintahku!!” jelas sang wanita, dan hal itu membuat Nathan menganggukkan kepala, bagaimana tidak? Dia adalah wanita yang memberikan remote itu kepadanya dan memberi wantian agar mereka berhati-hati kepada pihak penyelenggara. “Ya … kita harus masuk ke dalam sini, kita bisa menyelamatkan diri dari pada membuang waktu dan mati dengan konyol, aku melihat mereka memasang sesuatu di hotel sebelah, dan kini hotel itu meledak … kita harus pergi sebelum orang-orang yang kulihat itu tahu bahwa kita masih berada di hotel ini” jelas Nathan panjang lebar kepada mereka semua yang kini menganggukkan kepalanya setuju dan hal itu pun membuat Lucilya masuk ke dalam pintu sampah tersebut dan bergantian dengan Mark yang memiliki tubuh yang kecil. “Nathan” panggilan Julio saat itu membuat Nathan menoleh menatapnya yang kini berucap, “tidak semua orang bisa masuk ke dalam pintu itu” jelas Julio dan hal itu membuat Nathan segera menoleh menatap sang wanita dengan pandangan yang seolah dia bertanya kepadanya mengenai apa yang harus dilakukan selanjutnya kepada Julio, dan Josh? Yang memang memiliki tubuh yang besar di bandingkan dengan Nathan dan yang lainnya. “Right, dia benar Cora … biarkan aku dan mereka lewat ke pintu exit” ucapan yang dituturkan oleh lelaki yang datang bersama dengan wanita yang bernama Cora itu membuat wanita itu segera menggeleng kan kepalanya dengan segera dan kemudian berucap, “No!! You don’t have anytime!” larang Cora kepada lelaki yang kini menggeram dan kemudian berucap, “Misi kita adalah menjaga mereka dan membuat dia aman … lakukan itu, dan temui kami di pintu bawah! Understand?! bila kau mencegahku itu sama saja membuang waktu, aku dan yang lain akan menemuimu di mobil” jelas lelaki itu seraya melangkah mundur setelah melihat Cora menganggukkan kepalanya di sana, “Let’s go, follow me!” ajak lelaki itu kepada Josh dan Julio yang kini mengangguk mengiakan dan menoleh menatap Nathan sebentar lalu mereka pun akhirnya mengikuti lelaki tersebut, “Nathan, let’s go!” ucap Cora, dan hal itu membuat Nathan mengangguk dan kemudian masuk ke dalam pintu tersebut. Pintu itu lebih mirip sebagai seluncuran yang tidak memiliki liku-liku dan melesat langsung ke bawah, dan ketika Nathan meluncur di sana, ia benar-benar berteriak karena kecepatan dari luncuran di sana sangatlah cepat, seperti perosotan yang benar-benar licin. “Woah … Sh*t!! “ ia mengumpat dengan keras karena merasakan adrenalin yang luar biasa saat itu,   Pandangan Nathan kini menemukan sebuah cahaya yang perlahan membesar dan akhirnya ia terjatuh di atas kasur yang ternyata sudah disediakan di sana tanpa sepengetahuan mereka, dan hal itu membuat Nathan berpikir bahwa wanita dan lelaki itu sudah bisa memprediksikannya dengan baik. “Nathan!!” panggilan dari Saint saat itu membuat Nathan segera beranjak yang kemudian di bantu oleh Mark dan Juga Saint, Bruk!! Seluruh pandangan mereka kini tertuju pada Cora yang kini segera beranjak dari sana dan kemudian berucap, “Come on!! masuk ke dalam mobil itu!!” titah Cora seraya menunjuk ke arah dua mobil Van yang terbuka di sana, “Wait!! ke mana Josh??” tanya Mark dengan panik, setelah ia tidak mendapati Josh di sana, “Ke mana kakakku??” kini giliran Saint yang bertanya seraya menahan tangisan darinya, dan hal itu membuat Cora berucap, “mereka dalam perjalanan kemari, untuk itu akan lebih baik jika kita menunggu mereka di dalam mobil, ayo!” ajak Cora lagi kepada mereka yang kini berjalan mendekati mobil tersebut, “Siapa yang bisa menyetir di antara kalian semua??”tanya Cora seraya menoleh menatap mereka yang kemudian membuat Mark mengacungkan tangannya dan hal itu membuat Cora mengangguk dan kemudian kembali berucap, “Kau, masuk ke dalam Van yang satunya dan duduklah di tempat kemudi!” perintah Cora seraya masuk ke dalam mobil yang lainnya, yang membuat mereka berpencar dan masuk ke dalam dua mobil itu lalu menutupnya dengan cepat. …   To be continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN