Adrenalin

1352 Kata
Sementara itu, Julio, Josh dan lelaki yang kini berjalan di depan mereka pun tengah berjalan menuruni tangga dengan cepat dan hati-hati. Dan bahkan di setiap mereka mendapati pintu yang terbuka, lelaki itu semakin was-was hingga menodongkan senjatanya ke arah dalam untuk mengecek keadaan di sana. BRAKK !!! Sebuah suara dobrakan pintu yang berasal dari atas sana, membuat mereka bertiga serempak menoleh menatap ke arah atas yang kini memunculkan banyak sekali pasukan bersenjata di sana, dan hal itu membuat lelaki itu kini menembaki mereka yang segera bersembunyi di sana. “Hentikan tembakan !!!, serahkan diri kalian !!!”perintah salah seorang di sana, namun hal itu tidak membuat lelaki yang kini masih menembaki mereka itu berhenti, kedua pandangnya kini menoleh menatap Josh dan Julio, dan ia pun mengedikkan bahunya agar mereka tetap berlari menuruni tangga. Mengerti akan hal itu, membuat Josh dan Julio mendahuluinya dan berlari menuruni tangga di sana. Setelah cukup jauh, lelaki tersebut pun menghentikan tembakan yang ia lakukan dan berlari mengikuti Josh dan Julio. “Berhenti !!! kami dari pihak berwajib !!!” ucap salah satu dari orang-orang itu, dan hal itu membuat Julio menghentikan langkahnya, namun Josh dengan sekuat tenaga menariknya untuk kembali berlari seraya berucap, “Let’s go!!!” DAR!! “Ahk!!” ringis lelaki itu, membuat Josh menoleh ke belakang melihat lelaki itu terluka di bagian bahu namun masih tetap berlari untuk keluar dari hotel itu. “Ayo, masuk ke dalam mobil itu!” perintah lelaki yang kini berlari bersamaan dengan Josh yang kala itu sengaja mengimbangi dirinya. ZRAK! Dup! Pintu di buka dan ditutup dengan cukup kencnag setelah Josh, Julio dan lelaki itu masuk ke dalam mobil yang dikemudikan oleh Mark dan juga Lucilya yang menemani mereka, “Go … go!” titah lelaki itu dan hal itu membuat Mark segera menginjak gas mobilnya dan menjalankannya dengan cepat mengikuti mobil yang dikendarai oleh Cora. “Apa yang sebenarnya terjadi?!” tanya Mark terkejut, setelah mengetahui bahwa lelaki yang mengawali mereka kini terluka karena peluru melesat dan masuk ke dalam bahu kanannya. “Di mana Saint dan yang lainnya?” tanya Julio kepada Mark yang kini mengedikkan kepala ke arah depan, seolah memberitahukan bahwa Nathan, Leo dan Saint ada di mobil yang berada tepat di depan mereka saat itu. “Adakah dari kalian yang mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi di sini?? kenapa ada orang yang menembak dirimu?” tanya Mark kepada lelaki yang kini terlihat kesakitan ketika meraih HT yang terpasang di dashboard mobil tersebut, bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Mark, lelaki itu kini justru berbicara dengan seseorang melalui Ht yang dia genggam saat ini. Krrsssk … “Cora, kau mendengarkan ku?” tanya lelaki itu kepada Cora yang berada di mobil depan, dan hal itu membuat Josh menoleh menatapnya dan menyadari bahwa Ht itu terhubung dengan mobil yang berada di depannya saat ini. BUMM !!! Ledakan yang terjadi di hotel itu kembali mengejutkan mereka semua dan bahkan membuat Lucilya berteriak karena terkejut, sedangkan Julio pun kini terlihat Shock, bagaimana dengan staff yang lainnya yang berada di sana? Itulah yang ada di dalam pikiran Julio malam itu, ia mengkhawatirkan staff yang lainnya yang tidak sempat ikut bersama dengan mereka karena memilih untuk pergi beristirahat di kamar mereka masing-masing. … “Apa yang sebenarnya terjadi?! kenapa mereka meledakan hotel yang kami singgahi?!! apa salahku?? apa hanya karena aku saksi mata dari pemasangan alat yang mereka pasang pagi tadi sehingga kami pun harus menjadi korbannya??” tanya Nathan kepada Cora yang saat itu tengah mengemudikan mobilnya di sana. Mendengar pertanyaan itu membuat Leo mengerutkan dahinya dan kemudian berucap, “Kau menyaksikan apa?!!” tanya Leo kepada Nathan yang kini memilih untuk menatap Cora dan tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Leo saat itu, “Hh … bukan itu permasalahannya, sekarang kau hanya perlu ikuti apa perkataanku karena ini akan membahayakan kalian jika kalian melakukan tindakan tanpa sepengetahuan kami” jelas Cora kepada nathan yang kini mengerutkan dahinya masih tidak mengerti dengan maksud dari ucapan itu, “Kenapa?? lalu apa permasalahannya?! beri tahu aku, agar ini menjadi jelas!” tanya Nathan kembali kepadanya yang kini menggeram cukup kesal dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Nathan kepadanya yang akhirnya membuat Cora pun menjawab, “Kau!!! permasalahan di sini adalah dirimu, Nathan!” dan jawaban yang diberikan oleh Cora kepada Nathan pun membuat Leo, Saint maupun Nathan kini terdiam tidak memahami maksud dari jawabannya. “Nathan??? kenapa dia yang menjadi permasalahan di sini??” tanya Saint kepada Cora, “karena setahuku, kak Nathan tidak melakukan sebuah tindak kriminal di negara ini” sambung Saint membela artis dari kakaknya tersebut, karena jujur … Saint sudah selama lima tahun mengenal Nathan, dan bahkan Saint pun sudah menganggap Nathan sebagai kakaknya sendiri, dan ia sama sekali tidak pernah melihat Nathan melakukan sebuah tindak kriminal. “Ya … Nathan memang bukan permasalahannya di sini, namun pemerintah lah yang menyalahkannya” jawab Cora kepada mereka, dan hal itu kembali membuat sebuah tanda tanya yang besar di dalam benak ketiganya, “Pemerintah??!” tanya Leo, yang membuat Cora yang kala itu tengah menyetir pun  menganggukkan kepalanya untuk menjawab hal itu. “Mereka salah menargetkan dirimu Nathan … kau adalah Target mereka yang salah” sambung Cora, dan hal itu mampu membungkam Leo, Saint dan Nathan sendiri yang kala itu tidak memercayai bahwa Nathan menjadi seorang Target yang salah sasaran. “Oleh sebab itu … ikut kami, dan setelahnya kau akan tahu kenapa sebabnya pemerintahan salah menargetkan dirimu” jelas Cora kepada Nathan yang kini menoleh menatapnya dengan pelan dan kemudian menganggukkan kepalanya dengan pelan. Mobil yang dikendarai oleh Cora dan Mark saat ini pergi menuju sebuah hutan yang lumayan terang namun sangat sepi, dan hal itu membuat mereka yang melewatinya merasa bingung. Kemana sebenarnya tujuan mereka malam itu. … Krrsskkk … “Cora … Cora” panggilan yang terdengar dari Ht yang terpasang di atas dashboard saat itu membuat Cora segera meraihnya dan kemudian menjawab panggilan tersebut, “Lud! Apakah semuanya baik-baik saja?” tanya Cora kepada Lud yang berada satu mobil yang berbeda dengannya, dan hal itu membuat Nathan mendengarkan mereka dengan seksama, Krrrssskkk … “Ya , semua baik-baik saja” jawab Lud di sana dan hal itu membuat Cora menghelakan nafasnya dengan lega, “No! Ada yang terluka di sini!” sambung Josh terdengar sedikit bercekcok dengan Lud yang kala itu Protes dan berucap, “Hei !!!” itulah yang diproteskan oleh Lud, dan hal itu membuat Nathan, Leo dan Saint menjadi terkejut setelah mendengarnya, “Siapa yang terluka?!” tanya Leo separuh berteriak di sana, dan membuat Cora meringis karena berisiknya suara tersebut. Bagaimana tidak? Leo pasti khawatir dengan kondisi Julio atau Josh di sana, dan perasaan itu pun lah yang sama dirasakan oleh Nathan dan juga Saint,   “Lud, ia terluka di bagian bahu kanannya” jelas Josh saat itu dan hal itu membuat Nathan mengerutkan dahinya dan kemudian menoleh menatap Cora yang terlihat menahan nafasnya dan kemudian mengangguk menanggapi hal itu, “Apakah kau masih bi..- “Ya! Aku masih bisa menahannya, lanjutkan lah perjalanan kita! Akan berbahaya jika kita mampir ke rumah sakit atau tempat klinik lainnya”potong Lud kepada Cora yang kemudian mengangguk kembali menanggapi hal itu, “Okay! Kita lanjutkan perjalanannya” jelas Cora semakin menginjak pedal gas agar mobil yang mereka tumpangi semakin kencang melaju, dan hal itu membuat Mark juga mengikutinya dengan mengencangkan laju kendaraan yang tengah ia kendarai. Kedua mobil itu kini masuk ke dalam sebuah gerbang yang cukup besar dan hal itu membuat Nathan terheran karenanya, rumah yang berdiri di dalam gerbang besar itu sudah bak istana yang megah. Kedua pandang Nathan kini menoleh menatap sebuah topeng yang baru saja diberikan oleh Cora kepadanya, dan baru saja ia ingin bertanya kepadanya namun Cora segera berucap, “Pakailah … akan lebih baik jika kau memakai ini, agar mereka orang-orang yang berada di rumah ini tidak tahu siapa dirimu” terang Cora memerintah Nathan untuk memakai topeng itu ketika ia turun dari sana, dan hal itu diikuti oleh Nathan yang kini memakai topeng itu lalu kemudian keluar dari mobil dan disambut dengan beberapa pelayan yang berpakaian rapih di sana.  ...  To be continue. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN