My Sweeties Boy ~ 09

1638 Kata

"Bie," panggil Abang. "Eh, Abang. Ngapain disini?" tanya gue heran. "Nungguin lo." Dia menggandeng tangan gue dan mengajak duduk di bangku taman belakang sekolah. "Bie, abang mendengar rumor aneh. Bener lo jadian ama Pibi?" Glek. Tak sadar gue menelan ludah saking saltingnya. "Abang, denger darimana?" Abang memandang gue dengan intensif. "Dari mana~mana, tapi Abang pengin dengar kepastian dari elo." Haduh, gue mesti menjawab apa? Itu semua karena gue serampangan menyatakan cinta pada Pibi. Kacau sekali! Karena gugup, gue memilin~milin tangan gue. Abang memperhatikan hal itu, dia pun mendengus kasar. "Jadi itu benar?" "Bukan begitu Abang, itu anggapan Pibi sendiri. Tapi dari hati gue, sih, ngerasa enggak." "Lalu lo membiarkan Pibi dengan anggapannya yang salah?" Gue men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN