Pak Guru Erlangga mulai menghitung suara di kelas gue. "34 lawan 27," seru beliau, "jadinya Cabaret show!" Huuuuu, kelompok suara yang kalah berseru tak puas. Termasuk gue! Yaelah, padahal gue sudah berdoa sedari tadi. Semoga bukan Cabaret Show! Ternyata doa gue tak didengar Tuhan. Saat pentas seni mendatang, kelas gue bakal mementaskan cabaret show. Bukannya apa, nanti saat cabaret show pesertanya, kan, harus memakai kostum cewek! Mengerti, kan, kekhawatiran gue?! Bagaimana jika mereka memilih gue ikut cabaret show sialan itu? Apes, yang gue khawatirkan terjadi juga! "Berdasarkan voting yang terpilih jadi penari kabaret adalah..Rendra, Diki, Adam, Reno, Ahlun, Santo dan... Boy." Pak Erlangga mengumumkan sambil menatap murid yang telah terpilih. Kampret! Gue terpilih! Mamp