Menjadi Setengah Iblis

1136 Kata
Pagi yang cerah Vio dan Kapten Yogi berlari tanpa arah, mereka tidak tahu harus kemana, sesampainya di depan toko supermarket yang tidak berpenghuni mereka memutuskan untuk istirahat singgah di sana mencari makanan sisa dan air mineral. Di Kaki pegunungan Valrey, Sargon, dan Lucy menaiki mobil jeep bersiap melanjutkan perjalanan, didalam mobil Sargon membuka buku peninggalan orang tuanya untuk mencari keberadaan orang-orang yang memiliki kekuatan seperti mereka. Di Buku tersebut Sargon menemukan orang yang paling terdekat keberadaannya, tetapi keberadaannya kembali tidak jelas hanya tertulis hutan Jawa Tengah. Mereka bertiga melanjutkan perjalanan. Pasukan pemberontak yang dikomandoi oleh Andre salah satu lima narapidana berkekuatan iblis mulai melancarkan aksinya untuk menjarah kebutuhan pokok, senjata, bibit sayuran, dan bibit tanaman yang berada di pengungsian Jakarta. Mereka semua menaiki mobil lapis baja dan kendaraan taktis. Kendaraan mereka berjalan menyusuri toko-toko yang sudah terbengkalai. Seorang warga melihat ada dua orang di dalam supermarket, warga tersebut segera berteriak untuk memberhentikan kendaraan. "Stop ada orang didalam supermarket,” ucap warga sambil berteriak. Kendaraan berhenti secara mendadak lalu Andre memeriksa ke dalam supermarket tersebut. Vio dan Kapten Yogi yang sebelumnya tidak mengetahui telah terjadi pemberontakan yang dilakukan masyarakat kecil dan narapidana, mereka berdua mengira rombongan kendaraan tersebut adalah pasukan markas pusat. "Kenapa pasukan markas pusat bisa menemukan kita," ucap Vio. "Apa kita harus bertarung?" ucap Kapten Yogi. "Tidak ada cara lain lagi kita harus bertarung." ucap Vio. Vio dan Kapten Yogi bersiap-siap untuk bertarung, mereka berdua berubah menjadi setengah iblis, setengah badannya menjadi seperti iblis tingkat empat memiliki kuku yang sangat tajam, bola matanya menghitam, dan giginya bertaring. Vio melihat ada seseorang yang masuk ke dalam supermarket dan dengan cepat menyerangnya, tetapi serangan tersebut berhasil dihindari. Andre yang juga memiliki kekuatan iblis berubah menjadi seperti vio dan Kapten Yogi. Andre menyerang balik memukul ke arah wajah Vio, pukulan tersebut berhasil di blok lalu Vio balik menyerang dengan meninju wajah Andre, serangan tersebut telak mengenai wajahnya dan membuat Andre terpental menghantam kaca supermarket sampai pecah. "galumpang prang glumpang,” suara Andre terpental menabrak kaca supermarket. Vio kebingungan kenapa orang yang ia lawan memiliki kekuatan iblis sepertinya, ia berpikir bahwa Yelvan mengutus pasukan berkekuatan iblis untuk menangkap mereka berdua. "Kenapa dia memiliki kekuatan iblis, apa dia pasukan tentara markas pusat." suara dalam hati Vio. Vio dengan cepat keluar supermarket dan terkejut melihat diluar banyak warga, Andre yang kesal segera bangkit kembali menyerang menebas dengan tangan yang berkuku tajam mengarah ke leher Vio, serangan tersebut berhasil dihindari lalu Vio balik menyerang menendang perut Andre dengan lututnya. Andre terjatuh dengan posisi berlutut, warga yang mengenali Vio berteriak untuk menghentikan pertarungan. Andre yang sedang terjatuh kesal menghiraukan teriakan tersebut dan kembali menyerang Vio. Mobil jeep berjalan dengan pelan melewati rumah dan toko-toko terbengkalai. Sargon yang mengemudi melihat dari kejauhan ada rombongan seperti kendaraan taktis, Sargon segera memberhentikan kendaraan karena ia berpikir ke depan adalah pasukan tentara markas pusat. “Didepan ada pasukan tentara markas pusat," ucap Sargon. "Ada apa emang dengan pasukan tentara markas pusat?" ucap Lucky yang belum tahu bahwa Val dan Sargon adalah buronan. "Kami berdua buronan dengan dihargai lima ratus juta dan kami sedang dicari oleh markas pusat hehe," ucap Valrey sambil menggaruk kepala dan tersenyum. "Kalian berdua orang jahat?" ucap Lucy dengan polosnya. "Kami berdua hanya difitnah oleh markas pusat," ucap Valrey. "Kenapa kalian bisa difitnah?" ucap lucy bertanya. "Ceritanya sangat panjang, terpenting sekarang apa yang harus kita lakukan," ucap Sargon. "Sepertinya itu bukan pasukan tentara markas pusat, lebih baik kita periksa terlebih dahulu," ucap Valrey. "Siapa yang ingin memeriksanya?" ucap Sargon. "Lucy kamu bukan buronan, kamu saja yang memeriksanya," ucap Valrey. "Baiklah aku akan periksa." ucap Lucy. Lucy Mengeluarkan kekuatan anginnya terbang tinggi menuju ke kendaraan taktis tersebut, Lucy melihat tidak ada yang memakai seragam tentara dan sepertinya sedang terjadi pertarungan, Lucy kembali untuk memberitahu Val dan Sargon apa yang ia lihat. "Lucy apa yang kamu lihat disana?” ucap Sargon bertanya. "Itu bukan pasukan tentara markas pusat, mereka semua hanya masyarakat biasa dan disana sepertinya sedang terjadi pertarungan," ucap Lucy. "Pertarungan, siapa yang sedang bertarung disana? kenapa masyarakat menaiki kendaraan taktis dan berada diluar pengungsian?" ucap Sargon bertanya. "Yang bertarung aku lihat tubuh mereka setengah manusia dan setengah iblis. Aku juga tidak tahu kenapa masyarakat berada diluar pengungsian menaiki kendaraan taktis,” ucap Lucy. "Hah setengah manusia dan setengah iblis! apa itu manusia hasil ujicoba Jendral Arman," ucap Sargon. "Untuk memastikannya lebih baik kita kesana untuk melihatnya," ucap Val. "Baiklah ayo kita lihat." Ucap Sargon. Pertarungan belum berhenti, Andre menyerang memukul tanah membuat guncangan yang sangat besar kearah Vio, serangan tersebut berhasil dihindari, Vio balik menyerang dengan cepat menebalkan kuku tajamnya ke arah perut Andre. Serangan tersebut berhasil dihindari tetapi ujung kuku Vio berhasil menggores perut Andre menyebabkan bajunya robek dan terluka. Andre sangat kesal dengan cepat berlari lalu meloncat dan menjatuhkan diri dengan kepala dibawah menebaskan kuku tajamnya ke arah kepala Vio. Serangan tersebut berhasil dihindari Vio dan Andre hanya memukul aspal jalanan sampai hancur, Vio yang melihat andre kehilangan keseimbangannya menyerang menendang mengarah ke kepalanya. Serangan tersebut telak mengenainya membuat Andre jatuh ke aspal sampai aspal tersebut hancur. Warga yang melihat pertarungan itu terus berteriak menginginkan pertarungan tersebut dihentikan. Andre bangkit dengan sempoyongan berusaha untuk berdiri dengan tegap. Kapten Yogi keluar dari supermarket dan berniat ingin menyerang Andre, Vio yang mengetahuinya segera menghentikannya untuk tidak menyerang Andre, karena warga tidak ingin ada pertarungan. "Yogi kamu jangan menyerang dia," ucap Vio. "Kenapa aku tidak boleh menyerangnya,” ucap Kapten Yogi. "Sepertinya ini hanya salah paham, para warga tidak menginginkan pertarungan ini terjadi," ucap Vio. "Tetapi dia terus menyerangmu," ucap Kapten Yogi. "Biarkan saja, biar aku yang menghadapinya." ucap Vio. Andre yang sudah sadar dan bisa berdiri dengan tegap berlari dengan cepat menyerang menusukan kuku tajamnya kearah perut Vio, Vio yang sedang lengah terkena serangan tersebut sampai menembus kebelakang tubuhnya. Kapten Yogi yang melihat itu segera menyelamatkan Vio dan membawanya ke tempat yang lebih aman, Kapten Yogi kembali untuk bertarung dengan Andre. Kapten Yogi dengan kemarahannya menyerang Andre menebaskan kukunya yang tajam kelehernya, serangan tersebut berhasil dihindari lalu Andre mengeluarkan pistol menembakan ke arah Kapten Yogi, serangan tersebut telak mengenai lengan Kapten Yogi. Andre terus menembakan pistolnya, Kapten Yogi hanya bisa menghindarinya sampai peluru di pistol tersebut habis. Vio bangkit sambil memegang perutnya ia berteriak kepada Kapten Yogi untuk berhenti bertarung. "Yogi hentikan pertarungan." ucap Kapten Abdi berteriak. Teriakan tersebut dihiraukan begitu saja. Andre yang kehabisan peluru kesal, mereka berdua saling menyerang dan ingin memukul secara bersamaan, seorang warga yang ingin pertarungan itu berakhir mengorbankan dirinya memasang badan di tengah-tengah pertarungan antara Andre dan Kapten Yogi. Vio tidak bisa menolong warga tersebut, walaupun luka yang ia derita akan tertutup kembali tetapi itu tidak langsung beregenerasi, membutuhkan waktu untuk beregenerasi. Nyawa warga tersebut terancam akan terkena serangan mereka berdua. Apa yang harus dilakukan Vio, memaksakan diri menolongnya atau melihat warga tersebut mati didepan mata kepalanya sendiri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN