Semua pasukan pemberontak terjebak. Vio teringat ada yang terlupakan olehnya, ia segera memberitahu Ted perihal rencananya.
"Ted ada yang aku lupakan di dalam rencanaku," ucap Kapten Vio.
"Apa yang kau lupakan?" ucap Ted bertanya.
"Aku lupa pasukan markas pusat melaksanakan patroli setiap pagi,"
"Mereka berpatroli di jalan-jalan yang dilalui truk dari semua pengungsian yang ingin kita jarah kebutuhan pokoknya," ucap Vio.
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" ucap Ted bertanya.
"Aku tidak bisa menghubungi mereka semua, kita harus tunda penjarahan," ucap Vio.
"Apa kau bilang kita tunda!"
"Kita semua kekurangan kebutuhan pokok kalo rencana ini ditunda, semua orang yang berada di Benteng Pemberontak akan mati kelaparan." ucap Ted.
Posisi keberadaan Andre dan pasukan pemberontak. Andre yang mengetahui pasukan markas pusat sedang berpatroli, memerintahkan kepada seluruh pasukan pemberontak untuk melawannya. Andre membagi dua, ia sendirian akan melawan pasukan tentara markas pusat yang sedang berpatroli, pasukan yang lainnya fokus untuk menjarah truck kebutuhan pokok. Andre dan pasukan pemberontak berbarengan menembakan bom asap ke arah truck kebutuhan pokok dan pasukan tentara markas pusat yang sedang berpatroli. Andre dengan cepat berlari melumpuhkan semua pasukan tentara markas pusat yang sedang berpatroli, pasukan pemberontak kesulitan melawan tentara pengawal truck kebutuhan pokok.
Andre berlari dengan cepat segera membantu pasukan pemberontak, truck kebutuhan pokok berhasil dijarah dan pasukan tentara markas pusat yang sedang berpatroli berhasil dilumpuhkan.
Para tentara pengawal dan pasukan tentara markas pusat yang sedang berpatroli diikat, dirampas senjatanya, dan diambil kendaraan taktisnya. Rencana penjarahan truk dari pengungsian distrik Tiang Emas berhasil, Andre segera kembali ke pengungsian Benteng Pemberontak dan menghubungi Vio.
"Benteng Pemberontak monitor," ucap Andre melalui Handy Talky.
"Benteng Pemberontak masuk," ucap Vio.
"Kami berhasil, walaupun ada kendala sedikit,” ucap Andre.
"Apa kalian baik-baik saja?!" ucap Vio bertanya.
“Iya kami baik-baik saja," ucap Andre.
"Syukurlah." ucap Vio.
Posisi keberadaan Vio dan Ted.
Ted yang mengetahui Andre berhasil sangat percaya diri teman-teman yang lainnya pasti akan berhasil, Ted meyakinkan kepada Vio untuk tidak mengkhawatirkan mereka semua.
"Kita tidak perlu mengkhawatirkan mereka, mereka semua kuat," ucap Ted.
"Tapi mereka semua hanya warga biasa,” ucap Vio.
"Hahaha mereka semua sudah terlatih, jadi kau jangan meremehkan pasukan pemberontak,"
"Kau duduk manis saja, menunggu mereka semua kembali dengan membawa truck kebutuhan pokok." ucap Ted.
Suara handy talky Vio berbunyi. Kapten Yogi, Albert, dan Richard melaporkan mereka semua berhasil menjarah truck kebutuhan pokok, merampas senjata, dan kendaraan taktis. Vio mendengar laporan tersebut terkejut, ia yang sebelumnya mengkhawatirkan mereka semua merasa tidak percaya warga biasa bisa melawan pasukan tentara.
"Hahaha apa aku bilang mereka semua akan berhasil," ucap Ted sambil tertawa.
“Iya aku tidak percaya warga biasa bisa melawan pasukan tentara," ucap Vio.
"Pasukan Benteng Pemberontak itu kuat, jadi jangan kau remehkan haha," ucap Ted sambil tertawa.
“Haha kalian semua memang gila,” ucap Vio sambil tertawa.
Andre, Albert, Richard, dan Kapten Yogi sampai di pengungsian Benteng Pemberontak dengan selamat. Mereka semua membawa truck kebutuhan pokok, senjata, dan kendaraan taktis. Vio yang melihatnya kembali terkejut, mereka semua bisa membawa kendaraan taktis dan senjata sebanyak itu, rencana penjarahan berhasil. Jefri yang sudah bisa berdiri mencari keberadaan teman-temannya, ia menanyakan keberadaan Sargon kepada Ted. Ted memberitahukan kepadanya bahwa Sargon sudah meninggalkan pengungsian Benteng Pemberontak. Jefri sangat kecewa ia belum sempat meminta maaf kepada Sargon. Suatu saat nanti ia akan meminta maaf kepadanya dan membantunya.
Keadaan markas pusat. Markas pusat mendapatkan kabar truck pengangkut kebutuhan pokok di jarah oleh para pemberontak, Yelvan yang mengetahui kabar tersebut sangat marah.
Para pemberontak tidak bisa diremehkan, mereka semua menjadi ancaman harus ditangkap dan dihukum mati. Posisi keberadaan Valrey, Sargon, dan Lucky. Suara dengkuran terdengar, Sargon yang menyetir mobil terganggu dengan suara dengkuran tersebut ia melihat Valrey sedang tertidur pulas, Sargon jengkel melihatnya dan membangunkannya.
"Kraukk kruk krookk," Valrey masih tertidur pulas.
Sargon yang kesal mengendarai mobilnya dengan sangat cepat, lalu ia dengan sengaja menginjak rem secara mendadak. Valrey yang tidak menggunakan sabuk pengaman terpental, wajahnya menabrak kaca mobil.
"Neiiiittttttt," suara mobil ngerem mendadak.
"Dugg ngetttttttt." suara Valrey menabrak kaca depan mobil dan wajahnya menempel di Kaca.
Sargon dan Lucy melihat muka Valrey menempel dikaca mobil tertawa terbahak-bahak. Valrey terbangun bersiap siaga, ia kira Jaka mengerem mendadak dikarenakan ada musuh yang menghadang.
"Hahaha hahaha hahaha," Sargon dan Lucy tertawa.
"Sargon kenapa mengerem mendadak, apa ada musuh?"
"Dimana musuhnya?" ucap Valrey bertanya.
"Hahaha akhirnya bangun juga kamu," ucap Sargon tertawa.
"Huh aku kira ada musuh, yaudah aku tidur lagi," ucap Valrey.
"Kamu jangan tidur lagi Val," ucap Sargon.
Matahari semakin terik, Jaka berniat untuk istirahat sejenak di rumah-rumah kosong. Sargon memarkirkan mobilnya dan meninggalkan Valrey yang tertidur pulas.
"Hah panas sekali hari ini, kita istirahat disini dulu," ucap Sargon.
"Sargon, apa tidak apa-apa meninggalkan Valrey didalam mobil?" ucap Lucy.
"Biarkan saja nanti juga dia terbangun dengan sendirinya." ucap Sargon.
Cuaca semakin panas, Valrey terbangun dari tidurnya melihat kekanan kekiri Sargon dan lucy sudah tidak ada, lalu ia dengan cepat turun dari mobil menghampiri Sargon dan Lucy. Di Dalam rumah kosong mereka membicarakan tentang jalan mana yang akan dilewati.
"Ceklek dugg,” suara Valrey membuka dan menutup pintu mobil.
"Kenapa kalian berdua tidak membangunkanku," ucap Valrey.
"Percuma saja aku bangunkan kamu tidak akan bangun," ucap Sargon.
"Kenapa panas sekali hari ini, aku ingin minum air es," ucap Valrey bergumam sendiri.
"Sargon sudah sampai mana ini?" ucap Lucy.
"Ini masih di Jakarta,” ucap Sargon.
"Apa! kenapa masih di Jakarta,” ucap Valrey.
"Iya kita tidak bisa melewati tol, karena tol dijaga oleh pasukan tentara markas pusat," ucap Sargon.
"Jadi kita melewati jalan biasa?" ucap Valrey.
"Iya terpaksa kita melewati jalan biasa, kita juga harus membuka jalan akibat banyak mobil terbengkalai di tengah jalan,"
"Mobil terbengkalai tersebut menghambat perjalanan kita," ucap Sargon.
"Apa tidak ada jalan lain?” ucap Lucky bertanya.
"Tidak ada, kita juga tidak bisa menaiki kendaraan lain, misalnya kereta karena pasti disana banyak tentara dari markas pusat,"
"Lagian jika ingin menaiki kereta kita harus ada ijin dari markas pusat," ucap Sargon.
"Ahh baiklah, ternyata menjadi buron itu tidak enak,"
"Kita tidak bisa leluasa pergi kemana-mana." ucap Valrey.
Keadaan pasukan pemberontak. Para pasukan pemberontak berpesta mendapatkan kebutuhan pokok yang sangat banyak, Ted menginstruksikan kepada beberapa pasukan pemberontak untuk berpatroli di sekitar wilayah Benteng Pemberontak. Ted mengumpulkan orang-orang yang memiliki kekuatan iblis, ia ingin membuat struktur organisasi kekuatan pasukan pemberontak, ia juga menginginkan satu ketua yang memimpin mereka semua.
Mereka semua sepakat menjadikan Vio sebagai ketua dan menjadikan Kapten Yogi sebagai wakilnya, mereka berdua dipilih karena berdasarkan pengalamannya ketika menjabat di tentara. Vio membagi menjadi lima komandan yang akan memimpin perang. Komandan pertama Ted, komandan kedua Andre, komandan ketiga Jefri, komandan keempat Richard, dan komandan kelima Albert. Mereka semua bersepakat untuk membasmi iblis di negeri ini dan melawan kebiadaban Yelvan. Keadaan markas pusat. Yelvan sudah memiliki orang-orang berkekuatan iblis, ada sepuluh orang yang memiliki kekuatan iblis. Yelvan segera membuat pasukan khusus pemburu iblis dan mengumumkan terbentuknya pasukan khusus pemburu iblis.
Kesepuluh orang itu dari latar yang berbeda, ada yang dari tentara, ahli beladiri, dan narapidana. Mereka semua dijanjikan akan bekerja langsung di markas pusat, mendapatkan gaji tinggi, dan dihapuskan kejahatannya. Kesepuluh orang itu percaya kepada Yelvan dan bersedia mengabdi kepada markas pusat. Jendral arman memerintahkan kepada mereka semua untuk mendapatkan darah iblis tingkat tiga. Posisi keberadaan Valrey, Sargon, dan Lucy . Hari mulai sore mereka bertiga sudah terlalu lama beristirahat. Mereka bertiga bergegas melanjutkan petualangannya menuju Jawa Tengah untuk menemukan orang-orang yang memiliki kekuatan seperti mereka.