“Nii-chan?” panggil Yuri yang kini tengah berada tepat di bawah kukungan Sean yang berada di atasnya. Sean menatap Yuri dengan lekat sejenak. Pandangannya, menyusuri kulit putih nan mulus Yuri yang terekspos sempurna. Cup…! Bibir keduanya kembali bertemu dalam sekejap. Bukan, bukan Yuri yang memulai. Kini, Sean yang memulainya lebih dulu. Bahkan, lelaki dingin tersebut tak hanya mengecup bibir ranum Yuri. Melainkan, memagut dan menyesap lembut bibir mungil tersebut. “Eungghhh….” Yuri melenguh, ketika sang ‘kakak’ melesakkan lidah ke dalam rongga mulutnya. Sean, benar-benar mengaduk isi rongga mulut Yuri dengan lidahnya. Bagai mengabsen deretan gigi putih Yuri yang berada di dalam. Tangannya, kini juga perlahan mengelus lembut punggung Yuri yang tentu membuat sang empu