Aku ternganga karena kaget melihat Adam yang tiba-tiba saja sudah berdiri tak jauh dari pintu dan dariku yang duduk di depan Billy. Billy masih asyik menyantap makanannya hingga ia tak menyadari kehadiran Adam dengan wajah yang tak bisa kuartikan menatapku datar. Baru ketika aku tersedak dari minumku dan Billy menyadari arah mana mataku menatap, ia menoleh dan menatap Adam yang kini menatapnya dengan dahi berkerut. Aku berdiri serta merta dengan perasaan ragu dan bimbang. Aku menatap Billy yang juga menatapku bingung. Dengan gerakan cepat tanpa perhitungan sama sekali, Adam menarik tangan kananku dan menyeretku menjauh dari Billy. Aku menatap Billy bingung sebelum aku memprotes tindakan tak menyenangkan yang kudapat dari Adam. "Lepasin tanganku, Dam!" kataku kesal. Tapi ia sama s