Mobil Innova hitam yang mengangkut kami berdelapan, telah tiba di rumah Mbak Rani. Ternyata tidak terlalu jauh, hanya tiga puluh menitan dari asrama. Hal ini menyisakan tanya, padahal rumahnya dekat kampus dan beliau orang berpunya, kenapa musti memilih tinggal di asrama? Ternyata jawabannya kudapatkan saat mendengar obrolan kakak-kakak asrama putri di dalam mobil tadi. Mbak Rani adalah bungsu dari empat bersaudara. Dia cewek sendiri. Mamanya sudah meninggal dunia sejak kecil. Dia diasuh tantenya, dan belajar di pesantren sejak lulus SD. Waktu lulus SMA, dia mendapat beasiswa ke Mesir, tapi tidak boleh berangkat oleh ayahnya dengan alasan tidak ada mahram jika harus ke sana. Saat itulah, perjodohannya dengan Bang Faisal ditentukan. Rencananya mereka akan dinikahkan sebelum Mbak Rani b