Spyware

1832 Kata

... "Kenapa juga dia duduknya harus hadap sini?" gerutuku. "Sudah, kalau memang ga pengen kepergok, buruan makannya," timpal Tutik yang makanannya sudah duluan habis. "Iya, iya, bentar." Segera kuhabiskan makanan dengan kecepatan maksimal. Kemudian menghabiskan es jeruk juga. Rasanya makan terburu-buru gini gak enak juga., Tapi mau bagaimana lagi, semakin cepat semakin baik "Udah?" tanya Tutik. "Udah, Yok!" ajakku sembari berdiri. Aku berhati-hati banget saat melewati Bang Dion. Eh, tapi ternyata tetap saja dia bisa melihatku. Untung saja Bang Dion segera membuang muka, dan aku pun bisa lewat dengan tenang. Setelah keluar dari kantin aku segera menggenggam tangan Tutik. "Haduuhh sport jantung aku!" ucapku dengan lega. "Lebay kamu. Lagian dia udah acuh tak acuh gitu kan, walau kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN