Sabrina menyembulkan kepalanya di balik pintu. Ia tersenyum ketika melihat Nidya yang berdiri di hadapannya. "Sabrina. Maaf, Bu Sabrina, kapan datang?" tanya Nidya. "Cukup ... Sabrina, jangan panggil Bu," jelas Sabrina. Nidya tersenyum kemudian memberikan pelukan untuk saingannya itu. "Senang bertemu denganmu. Baiklah aku kerja dulu." "Nidya tunggu," ucap Mat menghentikan langkahnya. "Bawa berkas ini. Aku sudah menandatangani semuanya dan istirahatlah karena jam makan siangmu sudah banyak terlewatkan." "Baik, Pak." Nidya berjalan mendekati Mat, sesaat keduanya saling menatap seolah mengisyaratkan sesuatu. Sentuhan kecil pun tak luput dari pandangan Sabrina yang masih berdiri menatap keduanya. Nidya lalu mengambil berkas yang ada diatas meja kerjanya. Sabrina mengalihkan pandangann