Dentuman musik menggema, mengiri gerakan Nidya dan Liona yang sedang menari di lantai dansa. Nidya merasakan kebebasan setelah selama ini dia harus berpura-pura polos di depan pria incarannya. Setelah puas menari, Nidya menarik tangan Liona untuk pergi ke meja bar. "Wow ... ini sangat menakjubkan bukan," ucap Liona. Nidya hanya tersenyum lalu memesan vodka untuk mereka berdua. "Aku ingin mabuk malam ini." "Apa kamu yakin?" Nidya mengangguk lalu menjawab, "Setelah kami kembali berkencan, dia tidak bisa melarang keinginanku. Karena itu, sebagian dari syarat yang aku ajukan kepadanya." "Wah, sepertinya dia sudah bertekuk lutut di kakimu, Nidya." Tak lama minuman yang mereka pesan pun datang. Nidya mengangkat kedua gelas yang berisi vodka, memberikan satu untuk Liona. "Cheers ...!" Nid