Nidya menatap wajah pria yang sedang berdiri di hadapannya. Ia terlihat tenang menatap Nidya sembari sesekali mengalihkan pandangannya. "Ehm ... apa kamu sudah puas memandangi wajahku?" tanya Alex sembari bergurau. Nidya berdecak lalu beranjak dari kursinya. "Ada angin apa kamu datang ke sini?" tanya Nidya. "Aku ingin menemui Liona dan menanyakan tentang proposal yang dia berikan kemarin," jawabnya. Nidya memutar bola matanya, sedetik kemudian ia fokus kembali dengan pembicaraan mereka. "Ah, baiklah, kalian bicaralah. Aku pergi dulu." Nidya melangkah ke depan pintu. "Tunggu. Bisa kita bicara sebentar?" Nidya mengalihkan pandangannya ke sumber suara, lalu kembali duduk di kursinya. Memang saat itu hanya mereka berdua yang ada di sana karena Liona mengambil berkas yang akan menjadi