[ 11 ] Diet dan Puasa

1063 Kata
Tiga bulan lagi Bulan Ramadhan kan dijelang, euforianya sudah terasa. Berbagai macam sirup dan iklannya yang menggoda, diikuti diskon gede-gedean di Mal telah berseliweran di layar kaca. Rani yang tengah bingung sebab semua program dietnya tak ada yang berhasil merenung. Ia tahu letak ketidak berhasilan masihlah pada dirinya yang komitmennya dalam pelaksanaan tidaklah tekun. Akan tetapi, wanita itu tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya semi mencapai apa yang diinginkannya. Tiba-tiba wanita itu teringat, tahun lalu saat menjalankan ibadah puasa biasanya berat badannya akan turun. Setelah ditelusuri ia mendapati berbagai manfaat puasa. Seperti, mengontrol gula darah, mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, berpotensi meningkatkan kesehatan otak, membantu menurunkan berat badan, meningkatkan hormon pertumbuhan, dan memperbaiki suasana hati. Rani pun mulai bertekad lagi untuk menguruskan berat badan dengan cara yang berbeda, bukankah setiap rencana harus memiliki cadangan? Jika rencana A tidak berhasil, maka masih ada huruf B sampai Z. Jika cara yang lalu tidak berhasil, maka mungkin dengan berpuasa baru bisa berhasil. Akan tetapi, wanita itu tidak melakukan puasa seperti yang orang lain lakukan. Sebabnya ia pernah mendengar tentang puasa mutih, dan ingin mencobanya. Hari pertama dilakukannya dengan lancar. Namun, di hari kedua ia mulai merasa lemas. Bayangkan saja, kemarin perempuan itu hanya minum tiga gelas air putih dan makan satu centong nasi saat sahur juga berbuka. Ia mulai malas menelan nasi putih yang tampak sangat banyak baginya saat sahur puasa hari ketiga, dan saat menjelang berbuka ia mual dengan menu yang sama lagi. Jelas ia merasa semakin lemas dan tersiksa. Akhirnya, tepat pukul empat sore, ia sudah tidak tahan lagi dan menelepon Dino. "Mas, aku gak tahan, hari ini aku berbuka dengan sayur dan lauk ya?" tanyanya pada sang suami. "Ya ampun, kan, sudah aku bilang gak perlu puasa sampai seperti itu, kayak lagi ngilmu aja, sih, kamu ini." Dino menanggapinya dengan gemas. "Habis, gimana Mas? Aku pingin sekali kurus dan membahagiakan kamu, aku gak mau kamu nanti malah nyari yang kurus, dan seksi karena aku overweight gini." Rani berkata seraya menggigiti bibirnya yang kering. "Aduh. Dengar, ya, Istriku Sayang. Bagiku big is beauty, walaupun kamu gemuk, tapi hanya kaulah milikku seorang. Makanya aku lebih memilih kamu dibandingkan wanita lain di luar sana. Karena tidak satupun dari mereka yang halal untukku," jelas laki-laki itu di seberang. Mendengar perkataan suaminya, wanita itu hanya terdiam, lagi-lagi perkataan Dino benar sehingga tak terbantahkan. "Tapi, Mas ...." Rani masih ingin bersikeras, tetapi rasa laparnya membuat kalimatnya menggantung. "Sudahlah, hari ini kamu berbuka saja dengan yang manis-manis seperti teh hangat, supaya gak lemas lagi. Nanti aku bawakan kamu kurma, ya." Buyar sudah, wanita itu menelan ludah. Pikirannya berkelana membayangkan nikmatnya teh manis. Ia mengaku kalah. "Iya, Mas. Terima kasih karena selalu mendukung aku, ya." "Iya Sayang. I love you," balas Dino sebelum menutup telepon. "I love you too Mas." Rani menutup panggilan telepon dengan perasaan gundah. Namun, ia benar-benar sudah tidak tahan. Dengan mengumpulkan tenaga yang masih tersisa, ia pergi menuju dapur, dan mulai memasak lauk plus sayuran, tidak lupa membuat segelas teh manis hangat. Setelah gagal dengan puasa mutih, Rani tak berhenti begitu saja. Ia lalu menemukan istilah Puasa Buah, puasa ini juga disebut Ngeruh atau Ngrowot. Puasa ini. Biasa dilakukan seseorang sebagai salah satu tradisi kejawen. Dalam melakoni puasa ini, kita hanya boleh memakan sayuran dan atau buah-buahan saja. Sama sekali tidak diperbolehkan makan daging, ikan, telur, dan sebagainya. Pola puasanya pun sama dengan puasa pada umumnya, dilakukan dari subuh sampai maghrib. Tantangannya jelas sangat berat, sebab baik sahur dan berbuka hanya boleh makan buah-buahan. No nasi! No lauk! No ngemil! Bahkan spesial untuk tradisi puasa ngerowot, kita hanya diperbolehkan untuk memakan buah lebih dari satu tetapi hanya boleh satu jenis yang sama, misalnya pisang 3 buah saja. Hal terakhir yang paling berat adalah. Dalam puasa ini tidak diperbolehkan untuk tidur. Sedang ia tipe perempuan yang sangat suka tidur dan pelor, alias mudah tertidur di mana saja. Jelas saja, baru satu hari mencoba Rani sudah menyerah. Malamnya ia kembali menimbang, berharap usahanya kali ini membuahkan hasil yang signifikan. Namun, ternyata berat badan hanya turun 1 kg saja. Wanita itu pun mendesah. Ia akhirnya memutuskan untuk menyerah dengan puasa mutih juga buah. Belum lagi menahan godaan saat berpuasa itu kantuknya. Jangankan berbaring di kasur, bersandar pada kursi saja ia dapat langsung terlelap. "Mungkin memang harus melakukan puasa yang normal aja, kali, ya?" lirihnya saat duduk di tepi tempat tidur. Hasil surving-nya di internet ternyata ada banyak puasa yang islami seperti Puasa Senin-Kamis, dan puasa sunah lainnya. "Oke kalo begitu, mulai minggu depan aku bakal puasa supaya dapat menguruskan badan, sekaligus aku juga melakukan ibadah." Rani bertekad. Akan tetapi, tidak disangka-sangka. Dino protes keras, saat wanita itu meminta izinnya untuk berpuasa. "Puasa itu semata-mata karena Allah, jangan campur baurkan niat kamu yang pengen kurus, dan hal-hal lainnya, Ran." Laki-laki itu mengungkapkan alasan ia melarang istrinya itu. Rani merengut mendengar komentar laki-laki itu. Sedang Dino masih meneruskan ceramahnya. Ia tak ingin istrinya salah kaprah. "Coba kamu tekadkan hati, berpuasalah karena mengharapkan ridho Allah subhanahu wata'ala. Masalah kamu ingin kurus, sehat, dan lain-lainnya itu anggap saja sebagai efek samping. Jadi, jangan campur baurkan niat ibadahmu, Sayang." Rani mendengarkan perkataan suaminya dengan seksama. Tak satu pun yang salah hingga ia hanya mengangguk dan menyetujuinya. Ia pun berkata, "Iya deh, aku niat puasa untuk ibadah, dan mencari ridho Allah, yang penting Mas Dino mengizinkan." "Iya, dong. Aku dukung seratus persen, mosok istri mau beribadah gak boleh." Dino menyentuh hidung bangir istrinya itu. Setelah satu bulan melakukan Puasa Senin-Kamis, ia pun memberanikan diri untuk menimbang berat badannya lagi. Meski ternyata bobotnya hanya turun 2 kg saja. Namun, ia menerima dengan lapang d**a walau sedikit merasa kecewa dan putus asa. Ia kembali membulatkan niat untuk beribadah dan tetap berusaha meneruskannya. Dino ikut dengan semangat mencari informasi di internet dan menyarankan kepada istrinya itu puasa-puasa sunah yang lain selain Senin-Kamis, yaitu puasa Ay Yaumul Bidh yang pelaksanaannya hanya tiga hari setiap bulannya pada tanggal 13 s.d 15 pada kalender hijriah atau islam. Puasa Daud, yang merupakan salah satu puasa yang disukai Allah, di mana. pelaksanaannya sangat mudah. Kita hanya berpuasa berselang-seling saja. Tantangan terberatnya justru adalah memulai kembali saat habis libur puasanya di hari sebelumnya. Sedang jenis puasa sunah yang lain, yaitu Puasa Syawal dan Arafah. Selain itu ada juga Puasa Assyura dan Sa'ban. Selain itu masih banyak jenis puasa lain. Tergantung waktu pelaksanaannya. = = = = = = = = = = = =
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN