DI kelas sebelas IPA satu. Tesa berpelukan dengan Weni dan Neni. “Kita sekelas lagi, wiiih…” Firda datang dan bergabung. Tak lama Tesa dan Rosa. Kelas riuh di pagi hari. Mereka tampak senang karena bisa sekelas lagi di kelas sebelas. Tadinya khawatir akan terpisah. Persahabatan mereka yang sudah sulit dipisahkan. Satu sama lain saling menyayangi, saling pengertian dan tentu saja setia kawan. Untungnya kemampuan mereka di bidang mata pelajaran terbilang sama hingga guru tak sulit menentukan kelas mana. “Kinaaaaan….” Mereka menghambur ketika Kinanti sudah datang. Mereka berenam berpelukan. Anak-anak lain yang ada di dalam kelas sempat geleng-geleng kepala. Enam sahabat itu memang geng cewek terheboh di sekolah. Selalu bikin ramai. Kalau bicara selalu setengah teriak dan tak memedulikan ora