Suasana semakin menegang di ruangan tersebut. Triana yang menyadari perubahan Raizen begitu cepat, jika itu terkait Briana, segera menggeram menahan amarah di hatinya. Dia tidak suka melihat perlakuan Raizen yang begitu spesial terhadap wanita lain. Ditambah lagi, itu tepat di depan matanya sendiri. Apa istimewanya wanita itu sehingga Raizen selalu membelanya setiap saat? Bukankah dia adalah istri dari musuhnya sendiri? Kenapa dia begitu menjaganya dengan sangat baik? Briana yang merasakan tidak enak hati dengan tatapan mematikan Raizen segera melirik dan mencoba menarik tangannya. "Maaf, Pak CEO. Saya tidak nyaman dengan perlakuan ini. Calon tunangan Anda ada di sini. Saya takut jika terjadi kesalahpahaman yang bisa merusak hubungan kalian berdua. Saya bukan orang bodoh dan jelas bis